dc.description.abstract | Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menarik dan kondusif yaitu dengan menggunakan media DoubleDisplay. Media Double-Display merupakan sebuah media animasi yang memadukan semua visualisasi berupa verbal, grafik, gambar, audio, animasi, dan video menjadi sebuah tampilan yang simple dengan tampilan ganda. Double-Display dapat diartikan dua tampilan. Media Double-Display dirancang dengan memadukan dua tampilan yakni tampilan pertama berisi tentang gejala fisika dalam kehidupan sehari – hari yang dapat di lihat dari video dan tampilan yang lain menunjukkan bagaimana proses gejala fisika itu terjadi. Media Double-Display mampu mengakomodasi semua kegiatan pembelajaran interaktif seperti mendengarkan, membaca, menulis dan juga permainan, Salah satu materi pembelajaran yang dibuat ke dalam media DoubleDisplay adalah Cahaya dan Optik. Materi yang diambil adalah pokok bahasan pada kelas XI SMK, dikarenakan media Double-Display dirasa cocok untuk diterapkan pada materi tersebut. Dengan demikian peneliti ini bertujuan untuk : 1) Menganalisis validitas hasil pengembangan media Double-Display untuk Pembelajaran Fisika pokok bahasan cahaya dan optik; 2) Menganalisis kepraktisan hasil pengembangan media Double-Display untuk Pembelajaran Fisika pokok bahasan cahaya dan optik 3) Menganalisis keefektifan hasil belajar siswa dengan menggunakan media DoubleDisplay untuk Pembelajaran Fisika pokok bahasan cahaya dan optik
Jenis penelitian ini adalah Penelitian pengembangan (Research and Development), penelitian pengembangan ini bukan dari produk yang sudah ada melainkan menciptakan produk sendiri. Penelitian ini berorientasi pada pengembangan produk dari proses pengembangannya yang dikaji seteliti mungkin serta produk akhirnya dievaluasi. Produk yang dimaksud adalah media DoubleDisplay untuk pembelajaran Fisika Cahaya dan Optik dalam bentuk media Flash yang akan digunakan oleh guru dan siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket, observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil validasi Media Double-Display diperoleh dari empat validator, yaitu dua orang dosen Program Studi Pendidikan (S2) IPA serta dua orang guru mata pelajaran Fisika diperoleh nilai sebesar 81%, sehingga media Double-Display memenuhi kriteria valid serta dapat digunakan sebagai uji coba pengembangan. Selanjutnya untuk kepraktisan media didapat dari hasil angket respon siswa dengan rerata persentase 83%, dengan kategori sangat praktis di SMK Islam Pajarakan. Tahap penyebaran dilaksanakan di sekolah SMKN 1 Gending dan SMKN 2 Kraksaan serta diperoleh persentase sebesar 89% dan 91%. Dengan demikian, media Doble-Display untuk pembelajaran fisika pokok bahasan Cahaya dan optik yang digunakan oleh siswa tergolong sangat praktis dengan persentase sebesar 88%. Nilai keefektifan media Double-Display dapat menggunakan uji N-Gain dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa diukur melalui hasil portofolio berupa pre-test dan post-test. Setelah dilakukan analisis terhadap Uji N-Gain, hasil belajar siswa diperoleh nilai 0,9 dan memenuhi kategori tinggi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa 1) Media Double-Display pada materi Cahaya dan Optik yang dikembangkan masuk ke dalam kategori valid dan layak untuk digunakan, 2) Respon siswa selama kegiatan belajar mengajar tergolong baik tergolong praktis 3) Hasil Belajar siswa dan Pemahaman Konsep pokok Bahasan Cahaya dan Optik dengan menggunakan Media Double-Display sudah berkategori sangat paham. | en_US |