dc.description.abstract | Dysmenorrhea primer merupakan masalah gangguan menstruasi seperti kram
dibagian bawah perut yang menjalar ke punggung atau kaki dan terjadi pada tahun
pertama atau lebih setelah mengalami menstruasi dan dapat dirasakan pada 24 jam
pertama menstruasi dan dapat bertahan sampai 48-72 jam. Dampak yang ditimbulkan
seperti terganggunya aktivitas sehari-hari, aktivitas belajar dan konsentrasi belajar
dapat terganggu. Hasil penelitian dari PIK-KRR di Indonesia tahun 2009 angka
kejadian dysmenorrhea terdiri dari 72,89% dysmenorrhea primer dan 27,11%
dysmenorrhea sekunder. Data dari Dinkes Kabupaten Jember tahun 2017
menyebutkan kasus tertinggi gangguan menstruasi pada remaja umur 10-14 tahun
sebanyak 1457 kasus, Kecamatan Sumbersari menempati urutan pertama dengan 740
kasus, Kecamatan Ledokombo 122 kasus, Kecamatan Tanggul 116 kasus, Kecamatan
Sumberbaru 109 kasus, Kecamatan Ajung 63 kasus. Faktor yang mempengaruhi
antara lain nilai status gizi (underweight dan overweight), usia menarche dini,
aktivitas fisik, riwayat keluarga, lama menstruasi dan panjang siklus menstruasi.
Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan metode cross sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah siswi SMPN 3 Jember yang sudah mengalami
menstruasi sebanyak 445 responden, dan teknik pengambilan sampel menggunakan
proportionate stratified random sampling dengan menggunakan rumus slovin
sebanyak 82 responden. Pengukuran variabel penelitian ini menggunakan angket
yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas, serta alat timbangan dan microtoice.
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan uji
chi-square dengan tingkat pemaknaan sebesar 5 % (α = 0,05). | en_US |