Show simple item record

dc.contributor.authorWAHYUDI HIDAYAT
dc.date.accessioned2013-12-17T01:51:24Z
dc.date.available2013-12-17T01:51:24Z
dc.date.issued2013-12-17
dc.identifier.nimNIM080910101009
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9299
dc.description.abstractPada tahun 2007 Thein Sein diangkat sebagai perdana menteri menggantikan Soe Win yang meninggal dunia oleh Jenderal Than Shwe. Hadirnya Thein Sein sebagai pemimpin baru di Myanmar, membuat rakyat berharap banyak demi perubahan di Myanmar. Kondisi negara yang hancur karena pemerintahan otoriter junta militer, kebijakan menutup diri dari dunia internsional yang menyebakan kesengsaran bagi rakyat. Bayaknya pelanggaran HAM, kebebasan dibatasi. Kondisi politik yang hancur menyebabkan adanya krisis ekonomi karena keduanya merupakan faktor yang sangat vital bagi kemajuan sebuah negara. Krisis ekonomi tersebut, menjadikan Myanmar menjadi negara miskin dan terbelakang. Hal ini menyebabkan krisis legitimasi kepada junta militer. Kondisi seperti ini, menyebabkan Myanmar mendapatkan kecaman dunia internasional dan memberikan sanksi-sanksi kepada Myanmar. Demokratisasi yang dilakukan Thein Sein, dimulai dari membuka diri dari dunia internasional memperbaiki citra Myanmar. Thein Sein juga mengadakan pemilu tahun 2010 dan pemilu sela 2012. Hal ini bisa membuat keadaan Myanmar menjadi ke arah yang lebih demokratis. Melakukan perdamaian dengan kelompokkelompok minoritas, membebaskan para tahanan politik yang terjadi pada saat kekuasaan junta militer, serta kehidupan pers yang lebih baik. Thein Sein juga melakukan perubahan kabinet-kabinet yang beraliran keras demi memperkuat demokratisasi yang terjadi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910101009;
dc.subjectDemokratisasi Myanmar di Bawah Kepemimpinan Thein Seinen_US
dc.titleDEMOKRATISASI MYANMAR DI BAWAH KEPEMIMPINAN THEIN SEINen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record