dc.description.abstract | Anemia Gizi Besi (AGB) adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh
kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, baik karena
kekurangan konsumsi maupun karena gangguan absorbsi. Salah satu faktor yang
berhubungan dengan AGB pada ibu hamil adalah Kekurangan Energi Kronis
(KEK). Determinan kejadian AGB pada ibu hamil KEK antara lain karakteristik,
status kesehatan dan tingkat konsumsi ibu. Faktor karakteristik ibu hamil meliputi
umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pendapatan dan pengetahuan. Faktor
status kesehatan ibu hamil meliputi paritas, jarak kelahiran, pemeriksaan
kehamilan (Antenatal Care/ ANC). Faktor tingkat konsumsi meliputi sumber
karbohidrat, protein dan lemak, zat besi, serta zat pemacu dan penghambat
penyerapan zat besi.
Prevalensi AGB pada ibu hamil tahun 2015 di Puskesmas Sumberjambe
sebesar 81,70% dan merupakan wilayah terbesar untuk kasus anemia ibu hamil di
Kabupaten Jember, sedangkan tahun 2017 tercatat 11,03% kasus anemia pada ibu
hamil. Kejadian anemia ini termasuk dalam kategori mild public health problem.
Kejadian KEK di Desa Sumberjambe pada tahun 2017 sebesar 10,35% dan
menempati posisi 10 besar daerah dengan kasus KEK terbanyak pada ibu hamil.
Berkaitan dengan keadaan tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengkaji determinan kejadian AGB pada ibu hamil KEK di wilayah kerja
Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember sehingga dapat dijadikan dasar untuk
perbaikan status kesehatan ibu dan anak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember pada Juli 2016 sampai bulan
Desember 2017. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total
sampling yaitu teknik penentuan sampel yang mengambil dari keseluruhan obyek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Peneliti mengumpulkan
data menggunakan metode wawancara, tes pengetahuan, dan pengukuran Hb ibu
hamil.
Hasil penelitian menyatakan bahwa berdasarkan faktor karakteristik,
sebagian besar ibu hamil berada pada kelompok umur muda (<20 tahun),
memiliki tingkat pendidikan dasar, tidak bekerja, pendapatan keluarga dibawah
UMK, serta memiliki pengetahuan cukup. Berdasarkan faktor status
kesehatannya, sebagian besar ibu hamil terdiri dari paritas rendah, memiliki jarak
kelahiran rendah, pemeriksaan kehamilan ANC memenuhi K4. Berdasarkan
faktor tingkat konsumsi sebagian besar konsumsi karbohidrat, protein dan lemak
dalam kategori lebih. Sedangkan, konsumsi zat besi (termasuk tablet Fe) dan zat
enhancer Fe dalam kategori defisit. Pada pola konsumsi zat inhibitor Fe, sebagian
besar ibu hamil tidak pernah mengonsumsi teh, kopi, kentang dan sering
mengonsumsi kacang panjang dan ketimun. Sebagian besar ibu hamil KEK
sebanyak 28 orang mengalami AGB dan 16 orang tidak mengalami AGB.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah ibu hamil
KEK yang mengalami AGB untuk meningkatkan asupan makanan bergizi, teratur
mengonsumsi tablet Fe dan mengonsuminya bersamaan dengan zat enhancer Fe
dan menghindari zat inhibitor Fe, dan memvariasikan bahan makanan sehingga
kebutuhan terpenuhi dengan baik. Dinas Kesehatan diharapkan proaktif
meningkatkan program perbaikan gizi dan pengawasan terhadap PMT maupun
tablet Fe bagi ibu hamil KEK yang mengalami AGB dan meningkatkan kerjasama
dengan lintas sektoral yaitu Departemen Agama untuk menambahkan
pengetahuan dalam pelaksanaan pernikahan agar menunda kehamilan sampai
batas ideal. Puskesmas perlu bekerjasama dengan KUA dengan merujuk calon
pengantin mendapatkan penyuluhan kesehatan reproduksi, gizi, dan konsultasi
kesehatan, memonitoring dan evaluasi kartu kontrol minum tablet Fe,
memvalidasi setiap bulan untuk mengontrol data ibu hamil yang berisiko atau
tidak berisiko, meningkatkan pengetahuan bidan puskesmas dengan pelatihan,
meningkatkan kualitas pemeriksaan ANC, memeriksakan kadar Hb pada ibu
hamil, penambahan tablet Fe 2 tablet/ hari. Peneliti lain diharapkan dapat
melakukan penelitian lanjut tentang determinan lain yang dapat mempengaruhi
terjadinya AGB pada ibu hamil KEK, meliputi: infeksi, penyakit yang
berhubungan dengan kehamilan, lingkungan serta faktor-faktor lainnya agar
informasi yang diperoleh dapat saling melengkapi. | en_US |