dc.description.abstract | Matematika merupakan salah satu pelajaran yang berperan penting dalam
pendidikan. Terbukti bahwa pelajaran matematika selalu diajarkan dalam setiap
jenjang pendidikan, mulai dari lembaga pendidikan sekolah dasar sampai
pendidikan perguruan tinggi. Pelajaran matematika yang diberikan bertujuan
untuk melatih siswa dalam memecahkan suatu permasalahan dengan baik dan
benar. Pembelajaran matematika di Indonesia mengacu pada kurikulum 2013.
Kurikulum ini bertujuan untuk melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif. Salah satu tujuan pendidikan matematika di Indonesia yang
termuat dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menyatakan bahwa
memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Oleh karena itu dibutuhkan pembelajaran matematika yang menunjang
pemahaman yang baik bagi siswa.
Pemecahan masalah merupakan fokus utama dalam pembelajaran
matematika menurut NCTM. Tujuan pemecahan masalah menurut NCTM antara
lain adalah membangun pengetahuan matematis yang baru melalui pemecahan
masalah, memecahkan permasalahan yang muncul di matematika dan di dalam
konteks-konteks lain, menerapkan dan mengadaptasi beragam strategi yang sesuai
untuk memecahkan permasalahan, dan memonitor dan merefleksi pada proses
pemecahan masalah matematis. Indikator tingkat pemecahan masalah dibuat
berdasarkan tujuan masing-masing pemecahan masalah menurut NCTM yang
nantinya akan digolongkan menjadi tingkat pemecahan masalah sangat baik, baik,
kurang baik, dan tidak baik.
Penelitian ini menggunakan sebuah metode pembelajaran jumping task.
Dimana jumping task itu sendiri adalah sebuah metode dengan pemberian soal
yang menantang dimana tingkatan soal yang yang diberikan berada di atas
tuntutan kurikulum. Oleh sebab itu pembelajaran ini sangat cocok untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam memecahkan masalah karena
memungkinkan siswa bekerja bersama dengan temannya untuk membagikan ideide yang dimilikinya dengan cara berdiskusi agar memperoleh pemecahan
masalah yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkatan kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam mencapai tujuan pemecahan masalah
matematika berdasarkan NCTM. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VIII I SMPN 7 Jember yang berjumlah 38 orang. Penelitian ini
dilakukan pada 18 dan 21 Februari 2019 di SMPN 7 Jember.
Selanjutnya dilaksanakan pembelajaran LSLC dimana nantinya siswa akan
diminta mengerjakan LKK berorientasi jumping task untuk menentukan tingkatan
pemecahan masalah berdasarkan NCTM. Dan didapatkan data bahwa 7 orang
masuk dalam kategori sangat baik, 18 orang masuk dalam kategori baik dan 13
orang masuk dalam kategori kurang baik. Dari 3 kelompok tersebut diambil 3
orang dengan metode purposive sampling yang terdiri dari 1 orang kategori sangat
baik, 1 orang kategori baik dan 1 orang kategori kurang baik untuk selanjutnya
diwawancara guna untuk menguatkan hasil analisis. Subjek yang pertama
dinyatakan masuk dalam kategori sangat baik karena mampu memenuhi semua
indikator NCTM dalam mengerjakan soal tes yang diberikan. Subjek kedua
dinyatakan masuk dalam kategori baik karena mampu memenuhi tujuan
pemecahan masalah 1, 2, 3.a dan 4 namun indikator 3.b tidak dapat dipenuhi. Dan
subjek ketiga dinyatakan masuk dalam kategori kurang baik karena hanya mampu
memenuhi indikator dari tujuan pemecahan masalah 1 dan 4 saja. Dari hasil
penelitian ini dapat diketahui bahwa mayoritas siswa kelas VIII I masuk dalam
kategori baik. Karena beberapa indikator tidak dapat dipenuhi siswa dikarenakan
siswa kurang memahami konsep materi SPLDV atau belum pernah mengkaji
materi SPLDV lebih dalam. | en_US |