dc.description.abstract | Metode bermain peran adalah metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik dan situasi. Metode ini dapat dipergunakan di dalam mempraktikkan isi pelajaran yang baru dan anak diberi kesempatan untuk memerankan sehingga guru menemukan masalah dalam kemampuan berbicara yang dihadapi anak dan metode ini menuntut guru untuk mencermati kekurangan dari peran yang diperagakan anak. Berdasarkan hasil observasi awal di kelas kelompok B di TK Al-Istiqlal Tegal Batu Jember, penerapan metode bermain peran yang diterapkan oleh guru kurang konsisten terhadap langkah-langkah kegiatan bermain peran. Terdapat langkah-langkah kegiatan bermain peran yang seharusnya diterapkan oleh guru sebelum kegiatan berlangsung. Tetapi guru hanya menerapkan beberapa langkah kegiatan bermain peran sehingga ketika anak memerankan peran di depan kelas kemampuan berbicara anak masih terhambat, anak masih malu-malu, dan kurang percaya diri. Berdasarkan uraian tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah penerapan metode bermain peran dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak pada kelompok B TK Al-Istiqlal Tegal Batu Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2018/2019? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak pada kelompok B TK Al-Istiqlal Tegal Batu Jember Tahun Pelajaran 2018/2019.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, yang dilakukan di TK Al-Istiqlal Tegal Batu Jember selama 4 minggupengambilan data. Sumber data yang diperoleh dari informan kunci, yaitu guru kelompok B dan informan pendukung yaitu kepala sekolah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian kegiatan bermain peran dalam mengembangkan kemampuan berbicara anak kelompok B dapat diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berbicara anak dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek kebahasaan dan non kebahasaan. Ketika anak melakukan kegiatan bermain peran diminggu pertama dan kedua tema profesi sub tema penjual dan pembeli guru bisa melihat perkembangan kemampuan berbicaranya melalui ekspresi yang dikeluarkan, pilihan kata yang diucapkan, kelancaran berbicara ketika berdialog dan keberanian anak ketika maju didepan kelas. Terdapat beberapa anak yang masih kurang percaya diri dan malu ketika bermain peran. Hal ini disebabkan karena media yang digunakan kurang menarik. Pada minggu ketiga dan keempat tema profesi dan sub tema dokter anak sudah mulai memperlihatkan aspek-aspek kebahasaan dan non kebahasaan. Hal ini terjadi karena media yang digunakan guru menarik. Dalam kegiatan metode bermain peran terdapat beberapa langkah yang harus dipersiapkan oleh guru yang pertama yaitu langkah perencanaan, langkah persiapan, langkah pelaksanaan, dan langkah evaluasi. Pada langkah perencanaan ini guru merencanakan segala sesuatu yang harus dibutuhkan dalam kegiatan, langkah persiapan guru mempersiapkan hal-hal yang dirumuskan dalam langkah perencanaan, langkah pelaksanaan dimana anak melaksanakan kegiatan bermain yang sudah dipersiapkan, dan pada langkah evaluasi ini guru melakukan percakapan membahas tentang kegiatan.
Saran yang dapat disampaikan yaitu guru hendaknya lebih memperhatikan langkah-langkah kegiatan bermain peran dan sebaiknya guru lebih mempersiapkan media yang menarik. Sehingga anak lebih antusias dan memperhatikan dalam kegiatan bermain peran. Bagi pihak sekolah hendaknya lebih menyedikan media yang dapat mendukung kegiatan bermain peran. | en_US |