Show simple item record

dc.contributor.advisorSoetijono, Iwan Rachmad
dc.contributor.advisorIndrayati, Rosita
dc.contributor.authorHERMAWAN, Nofel
dc.date.accessioned2019-09-12T05:13:32Z
dc.date.available2019-09-12T05:13:32Z
dc.date.issued2019-09-12
dc.identifier.nimNIM110710101311
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92739
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguatan terhadap fungsi kepala desa sebagai mediator penyelesai perselisihan berdasar Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, sehingga dapat memperluas access to justice masyarakat pedesaan dan mengurangi beban perkara di peradilan negara. Dalam Undang-undang tersebut mengedepankan setiap perselisihan di masyarakat desa dapat diselesaikan oleh kepala desa yang berperan sebagai mediator untuk menghidupkan budaya paguyuban (gemeinschaaft) dan memberdayakan kearifan lokal (local wisdom) dalam mengelola perselisihan, untuk mewujudkan keadilan restoratif guna mengurangi beban peradilan negara. Hasil penelitian menunjukkan penyelesaian sengketa warga Desa Mojolaban melalui mediasi kepala desa (non litigasi) lebih efektif menjaga hubungan baik dan bersifat kekeluargaan sebagaimana karakteristik masyarakat paguyuban (Gemeinschaft).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries110710101311;
dc.subjectkepala desaen_US
dc.subjectkarakteristiken_US
dc.titlePERAN KEPALA DESA SEBAGAI MEDIATOR DALAM SENGKETA PERTIKAIAN DI DESA ( STUDI KASUS PADA DESA WONOSARI )en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record