dc.description.abstract | Pada abad ke-21, pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk
menciptakan sumber daya manusia yang memiliki berbagai keterampilan dalam
menggunakan teknologi dan media informasi. Berdasarkan keterampilan abad 21,
siswa perlu dibekali keterampilan dan kemampuan kreativitas. Tingkat kreativitas
ilmiah siswa dalam pembelajaran fisika memberikan peranan yang nyata terhadap
kemampuan pemecahan masalah siswa. Kemampuan kreativitas ilmiah siswa
masih tergolong rendah karena pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga
siswa tidak memiliki kesempatan untuk mencari dan menyampaikan ide nya.
Selain itu masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsepkonsep
fisika sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar fisika. Pembelajaran
menggunakan model collaborative creativity (CC) sangat baik diterapkan di
sekolah, karena pembelajarannya berpusat pada siswa. Pembelajaran yang berpusat
pada siswa dapat meningkatkan kemampuan kreativitas ilmiah siswa. Model
collaborative creativity (CC) ini dapat melatih siswa untuk menemukan solusisolusi
baru dalam memecahkan permasalahan fisika yang ada melalui diskusi.
Dengan diskusi siswa dapat membuktikan kebenaran dari konsep-konsep fisika
yang telah dipahami melalui praktikum yang dilakukan siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengkaji pengaruh yang signifikan
model pembelajaran Collaborative Creativity (CC) terhadap kreativitas ilmiah
siswa SMA. 2) Mengkaji pengaruh yang signifikan model pembelajaran
Collaborative Creativity (CC) terhadap hasil belajar fisika siswa SMA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penentuan tempat
penelitian menggunakan teknik purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Mumbulsari. Sampel penelitian ditentukan menggunakan
metode cluster random sampling dengan teknik undian setelah sampel kelas
dinyatakan homogen saat dilakukan uji homogenitas. Desain penelitian
menggunakan Non Equivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan tes, yaitu tes kreativitas ilmiah dan tes hasil
belajar. Metode analisis data kreativitas ilmiah dan hasil belajar yang digunakan
untuk menguji hipotesis statistiknya menggunakan uji Independent sample t-test
dengan bantuan SPSS 23.
Data yang diperoleh antara lain nilai rata-rata kreativitas ilmiah hasil belajar
siswa. Nilai rata-rata kreativitas ilmiah kelas eksperimen sebesar 71,02, sedangkan
data nilai rata-rata kreativitas ilmiah kelas kontrol sebesar 62,27. Berdasarkan hasil
analisis data kreativitas ilmiah siswa, diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar
0,005 ≤ 0,05. Jika disesuaikan dengan kriteria pengujian dapat disimpulkan Ha
diterima dan H0 ditolak berarti bahwa rata-rata nilai kreativitas ilmiah siswa kelas
eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, sehingga model pembelajaran
Collaborative Creativity berpengaruh signifikan terhadap kreativitas ilmiah siswa
di SMA. Nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 77,91, sedangkan
data nilai rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 71,8. Berdasarkan hasil
analisis data hasil belajar siswa, diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,030
≤ 0,05. Jika disesuaikan dengan kriteria pengujian dapat disimpulkan Ha diterima
dan H0 ditolak yang berarti bahwa rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, sehingga model pembelajaran
Collaborative Creativity (CC) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa di SMA.
Berdasarkan data dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh
beberapa kesimpulan. Kesimpulan pertama, model pembelajaran Collaborative
Creativity (CC) berpengaruh signifikan terhadap kreativitas ilmiah. Kedua, model
pembelajaran Collaborative Creativity (CC) berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar fisika siswa di SMA. | en_US |