dc.description.abstract | Anemia pada remaja putri merupakan masalah gizi yang penting untuk dicegah dan ditanggulangi karena remaja putri anemia berisiko menjadi ibu hamil anemia yang akan berdampak pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Salah satu strategi pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri (remaja putri) dan wanita usia subur (WUS) adalah suplementasi zat besi atau Tablet Tambah Darah (TTD) yaitu satu tablet setiap minggu untuk mengurangi separuh (50%) prevalensi anemia pada remaja putri dan WUS pada tahun 2025. Kepatuhan remaja putri dan WUS mengonsumsi TTD merupakan salah satu indikator keberhasilan program tersebut. Kepatuhan dapat dianalisis dengan teori perilaku salah satunya dengan Theory of Planned Behavior (TPB) yang dapat diprediksi dari niat yang terbentuk. Puskesmas Sumbersari memiliki jumlah remaja terbanyak dengan status anemia yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan niat patuh remaja putri untuk konsumsi TTD teratur melalui pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah siswi SMP di lima sekolah masing-masing kelurahan di wilayah kerja puskesmas Sumbersari sebanyak 353 siswi. Teknik pengambilan sampel dengan metode multi stage random sampling yaitu cluster sampling dan dilanjutkan dengan stratified proporsional random sampling. Variabel bebas yang diteliti adalah sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Variabel terikat penelitian ini adalah niat patuh konsumsi TTD teratur. Pengukuran variabel penelitian ini menggunakan angket yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik dengan tingkat pemaknaan sebesar 5 % (α = 0,05).Pada penelitian ini didapatkan hasil sebagian besar berumur ≤ 13 tahun atau kelas VII, mengalami pubertas normal dan mengalami gejala anemia yang rendah serta mayoritas memiliki status gizi normal. Mayoritas respoden memiliki sikap positif (83,5%), norma subjektif tinggi (61%), dan lebih dari separuh jumlah total responden memiliki kontrol perilaku kuat (52,7%) dan niat yang positif (57%) untuk konsumsi TTD teratur. Berdasarkan hasil analisis, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan niat patuh konsumsi TTD teratur (p = 0,000; OR = 3,558; 95 % Cl = 1,906-6,640). Norma subjektif memiliki hubungan yang signifikan dengan niat patuh konsumsi TTD teratur (p = 0,000; OR = 4,021; 95 % Cl = 2,514-6,432). Terdapat hubungan antara kontrol perilaku dengan niat patuh konsumsi TTD teratur (p = 0,000; OR = 3,906; 95 % Cl = 1,906-6,640). Terdapat hubungan yang paling kuat (OR > 1) antara variabel kontrol perilaku (p = 0,000; OR = 2,993) dengan niat patuh konsumsi TTD. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti menyarankan agar para remaja putri memiliki kontrol perilaku kuat terhadap konsumsi TTD dan para orang tua remaja putri meningkatkan pemantauan kartu suplementasi gizi yang dimiliki remaja putri serta memberikan pujian akan kepatuhan konsumsi TTD dari remaja putri tersebut. Pihak sekolah terutama seluruh guru pengajar diharapkan ikut terlibat aktif mendukung program suplementasi TTD Remaja putri di sekolah. Saran untuk Dinas Kesehatan adalah diharapkan memberikan pendidikan kesehatan lanjutan mengenai TTD terutama pemahaman mengenai efek samping yang dirasakan kepada remaja putri di sekolah, peningkatan jangkauan KIE TTD Remaja putri kepada para orang tua melalui media massa lokal. Saran bagi peneliti selanjutnya yaitu menambah variabel pengetahuan pada karakteristik responden dan menganalisis hubungan karateristik responden dengan niat. Selain itu, peneliti dapat meneliti keterlibatan peran guru di sekolah dalam mendukung program suplementasi TTD Remaja putri. | en_US |