dc.description.abstract | Metode Open-Ended adalah suatu pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir terbuka dengan pengalaman yang dimiliki serta melatih siswa berpikir tingkat tinggi, salah satunya berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis siswa kelas V-C di SD Muhammadiyah 1 Jember masih perlu ditingkatkan lagi. Hal tersebut ditinjau dari kurangnya penerapan soal-soal yang menstimulasi berpikir kritis. Soal-soal yang diterapkan masih mencakup tingkat CI-C3 saja. Selain itu, faktor lainnya adalah kurangnya inovasi gum dalam mengaplikasikan metode pembelajaran yang melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil tes berpikir kritis juga menunjukkan presentase keterampilan berpikir kritis siswa secara klasikal sebesar 65,48% (sedang). Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah penelitian ini adalah "bagaimanakah proses pembelajaran dengan metode Open Ended dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas V-C pada tema Peristiwa dalam Kehidupan Seputar Proklamasi Kemerdekaan, subtema 2, pembelajaran 3 di SD Muhammadiya 1 Jember?". Tujuan penelitian ini adalah "untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan menerapkan pembelajaran berbasis metode Open Ended pada tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan Seputar Proklamasi Kemerdekaan, subtema 2, pembelajaran 3 pada siswa kelas V-C di SD Muhammadiya 1 Jember". Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan tes. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri atas satu pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 1 Jember dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas V-C yang berjumlah 31siswa, terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa , penerapan metode pembelajaran Open Ended dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan Seputar Proklamasi Kemerdekaan, subtema 2, pembelajaran 3 secara klasikal pada pra siklus siklus sebesar 64,67% ( kategori sedang), kemudian meningkat menjadi 79,67% (kategori tinggi) pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 81,51% (kategori sangat tinggi) pada siklus II. Artinya telah terjadi peningkatan presentase keterampilan berpikir kritis siswa secara klasikal dari pra siklus ke siklus I sebesar 15%. dan terjadi peningkatan presentase keterampilan berpikir kritis secara klasikal dari siklus I ke siklus II sebesar 1,84%, sehingga rata-rata kenaikan skor keterampilan berpikir kritis siswa secar klasikal dari pra siklus hingga siklus H adalah sebesar 16,84%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Open Ended dalam pembelajaran tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan Seputar Proklamasi Kemerdekaan, subtema 2, pembelajaran 3 pada siswa kelas V-C SD Saran dari penelitian ini yaitu, metode pembelajaran Open Ended yang berbasis soal HOTS dapat digunakan sebagai alternatif bagi guru sesuai materi yang di ajarkan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, bagi kepala sekolah, diharapkan basil penelitian ini dapat menjadi solusi dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, bagi pengawas sekolah dapat membina guru dan kepala sekolah untuk mendesain dan merapkan pembelajaran dengan metode Open Ended untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dijadikan referensi dalam melaksanakan penelitian dengan subjek dan variabel yang berbeda, serta dengan instrumen yang lebih tepat, dan bagi peneliti lain, perlu dilaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan pembelajaran berbasis Open Ended untuk meningkatkan ranah lainnya. | en_US |