dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ditemukannya tindak bahasa di SMAN Pakusari. Dalam proses belajar-mengajar, guru menggunakan tindak tutur untuk menyampaikan pembelajaran. Tindak tutur yang digunakan oleh guru salah satunya ialah tindak tutur prohibitif. Penggunaan tindak tutur prohibitif digunakan oleh guru karena dipengaruhi oleh faktor usia peserta didik menginjak remaja yang berkisar antara 16-18 tahun. Pada usia tersebut, anak-anak masih membutuhkan pengawasan dan pengarahan dari gurunya. Dengan demikian, tuturan guru berperan penting dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Penelitian tindak tutur prohibitif oleh guru di kelas XI IPS 1 SMAN Pakusari menarik untuk dikaji. Hal tersebut didasari alasan sebagai berikut. Pertama, selama kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS 1 SMAN Pakusari, ditemukan bahwa guru banyak menggunakan tindak tutur prohibitif, karena guru berusaha mengajarkan ke peserta didik agar selalu sopan santun terhadap sesama
manusia. Kedua, di usia yang relatif muda, peserta didik memerlukan pengawasan dari guru. Ketika observasi awal, ditemukan perilaku atau tindakan peserta didik yang kurang sopan. Kata-kata yang diucapkan peserta didik kurang sopan atau santun, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tindak tutur prohibitif oleh guru di kelas XI IPS 1 SMAN Pakusari. Ketiga, diketahui dari website internet dan skripsi yang relevan bahwa kajian tentang tindak tutur prohibitif belum banyak dilakukan bahkan tidak ada yang meneliti tindak tutur prohibitif terutama dalam pembelajaran di SMA.
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah wujud tindak tutur prohibitif guru dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS 1 SMAN Pakusari; (2) bagaimanakah strategi tindak tutur prohibitif guru dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS 1 SMAN Pakusari; dan (3) bagaimanakah perlokusi tindak tutur prohibitif guru dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS 1 SMAN Pakusari.
Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data yang berupa segmen tutur guru digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua. Data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah ketiga adalah berupa respon mitra tutur ketika menganggapi tindak tutur prohibitif guru. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi yang meliputi teknik simak catat dan teknik rekam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud tindak tutur prohibitif guru dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI IPS 1 SMAN Pakusari diperoleh beberapa ragam yakni melarang dan membatasi. Tindak tutur prohibitif melarang meliputi: (a) tindak tutur prohibitif melarang dengan pemarkah “jangan”, (b) tindak tutur prohibitif melarang dengan pemarkah “tidak boleh”, dan (c) tindak tutur prohibitif melarang dengan pemarkah “tidak usah”.
Tindak tutur prohibitif membatasi meliputi: (a) tindak tutur prohibitif membatasi dengan pemarkah “terakhir”, (b) tindak tutur prohibitif membatasi dengan pemarkah “harus”, dan (c) tindak tutur prohibitif membatasi dengan pemarkah “saja”. Strategi tindak tutur prohibitif guru dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS 1 SMAN Pakusari ditemukan dua strategi tindak tutur yang digunakan guru untuk memprohibitif mitra tuturnya yaitu, (1) strategi tindak tutur langsung harfiah dan (2) strategi tindak tutur langsung tidak harfiah. Perlokusi tindak tutur prohibitif guru dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPS 1 SMAN Pakusari terdapat empat respon atau perlokusi, di antaranya (1) merespon dengan tindakan positif, (2) merespon dengan tindakan negatif, (3) merespon dengan ujaran positif, dan (4) merespon dengan ujaran negatif. | en_US |