Show simple item record

dc.contributor.advisorPAIRAN
dc.contributor.authorSYARIFAH, Salma ‘Ainus
dc.date.accessioned2019-09-04T03:27:50Z
dc.date.available2019-09-04T03:27:50Z
dc.date.issued2019-09-04
dc.identifier.nimNIM140910301009
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92499
dc.description.abstractKeberadaan pedagang kaki lima yang rawan mengalami berbagai risiko seperti halnya penggusuran karena tidak memiliki perijinan untuk mendirikan suatu usaha dan akibat berada di lokasi yang tidak diijinkan atau dilarang untuk berjualan. Kondisi tersebut memicu pedagang kaki lima di Jalan Raung untuk memanfaatkan modal sosial yang dimiliki untuk mempertahankan keberadaannya dari berbagai risiko yang bisa mengancam usahanya sewaktu-waktu. Para pedagang kaki lima di Jalan Raung memanfaatkan potensi modal sosial yang dimiliki untuk mencapai eksistensinya. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mendeskripsikan dan menganalisis cara memanfaatkan modal sosial bagi eksistensi pedagang kaki lima di Jalan Raung, Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Pendekatan penelitian ini kualitatif dan penentuan informan dilakukan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pedagang kaki lima yang dulunya menempati Jalan Hos Cokroaminoto yang berpindah ke Jalan Raung dengan memanfaatkan modal sosialnya yang terdiri dari unsur jaringan (network) yaitu menjalin hubungan baik antar sesama pedagang kaki lima di Jalan Raung untuk memperkuat jaringan diantara mereka yang salah satunya dilakukan dengan saling mengoper barang dagangan yaitu kegiatan pedagang kaki lima untuk membagi atau membeli barang dagangan pedagang kaki lima yang lain untuk dijual kembali, kepercayaan (trust) berupa saling menitipkan barang dagangan untuk menguatkan kepercayaan dengan memberikan tanggung jawab dan yang diberi tanggung jawab merasa memiliki tanggung jawab maka kepercayaan semakin kuat, dan nilai (value) berupa saling bergotong royong, tetap ingin berjualan, dan menjaga kerukunan antar sesama pedagang kaki lima yang berjualan di Jalan Raung untuk menyatukan pemahaman mengenai tujuan bersama yang ingin dicapai yang dilakukan melalui cara penguatan modal sosial berupa diskusi, perkumpulan, dan partisipasi. Setelah modal sosial dalam kelompok kuat, maka pedagang kaki lima di Jalan Raung membentuk linking capital antara pedagang kaki lima di Jalan Raung dengan pemerintah, bridging capital yang menjembatani kepentingannya, dan bonding capital yang mengikat hubungan mereka sehingga pemerintah bisa memahami kepentingan pedagang kaki lima dengan baik dan memperkuat keberadaan pedagang kaki lima di Jalan Raung. Hal tersebut menjadikan pedagang kaki lima di Jalan Raung tidak sekedar digusur melainkan direlokasi sehingga dapat mencapai tujuan eksistensinya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140910301009;
dc.subjectModal Sosialen_US
dc.subjectPedagang Kaki Limaen_US
dc.titlePemanfaatan Modal Sosial Bagi Eksistensi Pedagang Kaki Lima (Studi Kasus Pada Pedagang Kaki Lima di Jalan Raung, Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record