• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Bentuk Perlawanan Petani Lahan Kering di Desa Bantal Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo

    Thumbnail
    View/Open
    Laili Yatul Holisah - 110910302001_.pdf (2.969Mb)
    Date
    2019-09-03
    Author
    HOLISAH, Laili Yatul
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hasil penelitian ini, menemukana bahwa ada perlawanan yang dilakukan oleh para petani yang ada di daerah atas yang area persawahannya tidak memiliki akses irigasi dan juga tidak ada sublok atau pihak pengairan yang mengatur jadwal irigasi. Berbeda dengan para petani yang ada di area persawahan bawah yang mempunyai akses dan juga ada sublok untuk mengatur jadwal irigasanya. Dari ketidak adilan kebijakan yang dilakukan oleh pihak pengairan setempat sehingga para petani melakukan perlawanan agar area persawan mereka dapat di airi. Perlawanan yang dilakukan para petani yang ada di area persawahan atas yaitu dengan perlawanan terbuka dan juga perlawanan tersembunyi atau tertutup. Perlawanan secara terbuka para petani melakukannya dengan cara membuat kincir untuk mengairi sawahnya. sedangkan perlawanan yang dilakukan secara tersembunyi para petani mengungkapkan kekesalannya dengan cara hanya bercerita dengan petani lainnya. Awalnya para petani mengairi sawahnya menggunakan kincir dan juga ada yang menggunakan mesin penyedot air. Hal tersebut dilarang oleh pemerintah pengairan setempat karena di khawatirkan para petani yang area sawahnya di bawah kekurangan air untuk mengairi sawahnya. akhirnya untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah pengairan setempat mengadakan rapat yang mengundang para petani dan hasil rapat para petani yang ada di area atas. Hasil rapat tersebut pemerintah pengairan setemoat menyepakati memperbolehkan para petani untuk menggunakan kincir untuk mengairi sawahnya dan tidak memperbolehkan para petani menggunakan mesin penyedot air. Setelah itu para petani yang ada di area atas menggunakan kincir untuk mengairi sawahnya sampai saat ini.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92417
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5610]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository