dc.description.abstract | Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Diabetes tipe disebabkan oleh intoleransi glukosa yang progresif dan berlangsung perlahan (bertahuntahun) yang mengakibatkan komplikasi jangka panjang seperti penyakit pada mata, neuropati perifer, maupun penyakit vaskuler perifer. Seseorang dengan DM penting untuk menghindari komplikasi perlu belajar manajemen diri untuk mencegah komplikasi. Efikasi diri menjadi alat yang tepat untuk memahami perilaku dan memperhitungkan komitmen pasien DM tehadap manajemen diri dalam perawatan DM. Kecerdasan yang dimiliki oleh pasien dengan DM berpengaruh pada efikasi diri untuk dapat menanggapi kondisi saat sakit, perubahan gaya hidup, dan keinginan untuk terus hidup sehat dengan kondisi yang dihadapi. Kecerdasan emosional membantu seseorang secara umum untuk tidak memberikan pengaruh buruk dan mengendalikan keyakinan pada efikasi diri melalui kemampuan dalam mengenali emosi dan pengaturan emosi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kecerdasan emosional dan efikasi diri pada pasien dengan DM tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode cross sectional. Penelitian ini menggunakan 84 sampel dengan perhitungan sampel menggunakan G*power 3 dengan effect size (γ) = 0,3, α = 0,5 dan power (1 – β) = 0,8 Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan consecutive sampling. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Emotional Intelligence untuk mengukur kecerdasan emosional dan Diabetes Management Self Efficacy Scale (DMSES) untuk mengukur efikasi diri pasien DM tipe 2. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman-rank dengan tingkat signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menujukkan bahwa kecerdasan emosional pasien DM tipe 2 memiliki nilai tengah 87 dengan nilai minimal 57 dan nilai maksimal 105, sedangkan nilai tengah efikasi diri sebesar 72, 50 dengan nilai minimal 46 dan nilai maksimal 89. Hasil uji statistik korelasi Spearman-rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dan efikasi diri pasien DM tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember (p-value = 0,001 dan r = 0,675). Berdasarkan hasil yang didapat, hubungan antara kecerdasan emosional dan efikasi diri pasien DM tipe 2 bersifat kuat dan positif yang berarti semakin baik kecerdasan emosional maka efikasi diri semakin baik.
Kecerdasan emosional dapat membantu untuk tidak memberikan pengaruh buruk pada keadaan efikasi diri melalui pengaturan emosi. Kecerdasan emosional mempengaruhi kemampuan individu untuk mengenali dan secara obyektif terlibat dalam analisis situasi, sehingga berdampak pada kemampuan mereka untuk mengendalikan keyakinan pada self efficacy. Pengaruh efikasi diri terhadap pengalaman perawatan diri dan kontrol glikemik menunjukkan bahwa efikasi diri yang baik akan menyediakan sumber untuk mengatasi stress akibat pengelolaan DM yang dilakukan secara terus menerus.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan adanya hubungan kecerdasan emosional dan efikasi diri pada pasien DM tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember. Sebagai tenaga kesehatan, diharapkan perawat dapat memberikan intervensi psikologis seperti terapi dzikir untuk meningkatkan kecerdasan emosional dalam upaya mengoptimalkan efikasi diri pasien DM tipe 2. | en_US |