PERILAKU TOKOH DALAM NOVEL JANTERA BIANGLALA KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN PSIKOLOGI BEHAVIOR
Abstract
Pengarang dalam menulis karyanya tidak lepas dari pengetahuan yang bersumber dari kehidupan masyarakat. Kehidupan yang disajikan dalam suatu karya sastra merupakan kehidupan hasil imajinasi pengarang yang bersumber dari realitas. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Teeuw (1984:231) bahwa dunia nyata dan dunia rekaan selalu saling berjalin, yang satu tidak berarti tanpa yang lain. Junus (1983:3) mengemukakan bahwa orang tidak mungkin berimajinasi tanpa pengetahuan realitas. Karena itu imajinasi selalu terikat pada realitas. Karya sastra melukiskan kehidupan manusia rekaan pengarang. Selanjutnya Tarigan (1986:118) mengemukakan bahwa karya sastra khususnya karya fiksi (roman, novel, cerpen) menceritakan atau melukiskan kehidupan baik fisik maupun psikis, jasmani maupun rohani. Novel Jantera Bianglala merupakan novel ke-5 yang ditulis oleh Ahmad Tohari. Semula dimuat secara bersambung dalam harian Kompas tanggal 23 September sampai dengan 26 Oktober 1985 dan merupakan novel terakhir dari Trilogi yang terdiri dari Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus, Dini Hari. Ketiga novel tersebut mempunyai keterkaitan.
Collections
- Fakultas Ilmu Budaya [95]