dc.description.abstract | Berkaitan dengan kemandirian belajar peserta didik dalam pembelajaran fisika terutama materi usaha energi serta perkembangan teknologi yang semakin maju maka proses pembelajaran telah bergeser pada dunia modern yang menggunakan teknologi. Berdasarkan hasil wawancara di SMA Negeri Balung peserta didik lebih menyukai belajar menggunakan media elektronik karena lebih menyenangkan.Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan mengembangkan suatu modul usaha dan energi berbasis audio visual.Modul audio visusal adalah modul fisika yang komponen kegiatan belajarnya menggunakan media elektronik yang dapat menggambarkan materi yang dikaitkan dengan objek-objek atau kejadian-kejadian aktual di dunia nyata yang akrab dengan kehidupan peserta didik.Perbedaan modul yang dikembangkan dibandingkan modul yang sudah ada diantaranya modul yang dikembangkan berisi tentang contoh-contoh berdasarkan kehidupan yang dialami oleh peserta didik di lingkungan sekitar mereka, yakni daerah Balung dan sekitarnya. Sebagai contoh proses pengolahan limbah hasil pembuatan manik-manik tasbih khas daerah Balung digunakan untuk membuat sumber energi briket yang memiliki nilai jual. Perbedaan lainnya adalah aplikasi yang digunakan dalam modul sederhana yaitu Pdf yang dimodifikasi sehingga lebih mudah digunakan. Modul audio visual dilengkapi dengan simulasi phet sehingga peserta didik dapat melakukan praktikum virtual secara mandiri, hal ini dapat membantu daya ingat peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development research) dengan model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D. Terdapat empat prosedur yang menyusun kerangka model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D. Langkah dalam model 4-D yaitu define (pendefinisan), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate(penyebaran). Teknik perolehan data yang digunakan adalah validasi tes, angket, dan dokumentasi. Sedangkan data yang diperoleh berupa hasil validasi, hasil efektifitas modul, dan respon siswa. Berdasarkan rata-rata hasil validasi Modul Audio Visual sebesar 3.73 dikategorikan cukup valid. Data hasil efektifitas modul di SMA N Balung diperoleh dari peningkatan nilai Pre-Test dan nilai Post-Test kemudian dihitung menggunakan N-Gain Score dengan hasil N-Gain sebesar 0.42 dikategorikan cukup yang artinya modul yang digunakan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai pokok bahasan usaha dan energi rata-rata percentage of agreement siswa terhadap modul audio visual adalah 94,28% yang berarti modul audio visual mendapat respon sangat positif oleh siswa. Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan : 1) Validitas modul audio visual dikategorikan cukup valid yaitu sebesar 3.72 yang artinya modul audio visual cukup layak untuk digunakan, 2) Efektifitas modul rata-rata sebesar 0.42 yang artinya modul cukup efektif, 3) Respon siswa dalam menggunakan modul audio visual dikategorikan sangat positif sebesar 94,28%, 4) pada tahap penyebaran diperoleh nilai 4,32 dengan kategori valid yang artinya modul audio visual layak untuk digunakan. Adapun saran berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang dapat diberikan : 1) Manajemen waktu pembelajaran pada saat uji coba pengembangan perlu diperhatikan media laptop yang digunakan dengan baik agar pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal, 2) Pengenalan dan bimbingan terhadap penggunaan modul audio visual harus benar-benar diperhatikan, agar pada saat pembelajaran siswa tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya, 3) Menambahkan simulasi dan video sehingga terdapat di semua kegiatan belajar, 4) Peralatan pembelajaran hendaknya dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sebelum memulai pembelajaran agar tidak mengurangi waktu pembelajaran, 5) Untuk pemilihan kata dan penggunaan kalimat harus diperhatikan sehingga tidak membuat siswa bingung, 6) Membuat modul audio visual untuk materi yang lainnya. | en_US |