dc.description.abstract | Matematika dapat diaplikasikan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari, misalnya transaksi perdagangan, kegiatan pertukangan,
pengukuran, dan masih banyak hal lain. Sebagian besar siswa memiliki sikap
ketidaksenangan terhadap matematika sehingga siswa merasa takut dan cemas
ketika belajar matematika. Kecemasan yang muncul pada siswa dalam belajar
matematika mendorong guru untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif.
Budaya merupakan seluruh aspek kehidupan masyarakat yang diperoleh dari
tingkah laku, pola pikir, dan cara belajar. Studi tentang matematika dalam budaya
dinamakan etnomatematika. Pemberian bahan pembelajaran berbasis
etnomatematika diharapkan mampu membuat siswa lebih mengenal budaya dan
mempermudah dalam memahami pengetahuan matematika. Salah satu
implementasi budaya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yaitu
gapura. Bangunan gapura banyak ditemui di lingkungan sekitar, misalnya gapura
yang digunakan sebagai pintu masuk rumah, masjid, simbol perbatasan suatu
wilayah bahkan sebagai monumen sejarah pada suatu wilayah. Bagian-bagian
komponen gapura yang unik dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
matematika pada bidang geometri di sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etnomatematika pada gapura
GESIBU Blambangan Banyuwangi dan selanjutnya digunakan sebagai bahan
pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS). Gapura GESIBU Blambangan
terletak di Jalan Diponegoro No.2, Desa Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi,
Kabupaten Banyuwangi. Gapura GESIBU dijadikan sebagai objek penelitian
dikarenakan gapura memiliki bentuk dan ukuran yang unik. Penelitian ini
merupakan peneltian kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun observasi dilakukan oleh dua orang observer dan wawancara dilakukan pada empat subjek penelitian yang terdiri
dari budayawan, arkeolog, tukang bangunan, dan ahli ukir bangunan.
Pada umumnya gapura tersusun atas beberapa komponen yang terdiri atas
atap, badan, dan kaki. Pada setiap komponen tersebut terdapat ukiran dengan
bermacam-macam bentuk. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh
informasi bahwa terdapat etnomatematika pada komponen beserta ukiran pada
gapura GESIBU Blambangan. Adapun unsur matematika yang ada pada bangunan
gapura antara lain bangun datar, bangun ruang, transformasi geometri (refleksi,
translasi, rotasi) dan Barisan Aritmatika. Adapun unsur matematika bangun datar
terdapat pada setiap komponen gapura bagian atap terdiri dari trapesium dan persegi
panjang, badan terdiri dari trapesium pada dindingnya dan didominasi oleh persegi
panjang. Kemudian unsur matematika bangun ruang terdapat pada gapura apabila
diamati dalam dimensi tiga pada atap gapura terdiri atas balok pada kemuncak dan
limas segiempat terpancung pada bagian tingkatan yang terdapat pada atap gapura,
bagian badan gapura didominasi oleh balok, bagian kaki terdiri dari balok dan
setengah tabung. Unsur transformasi geometri terdapat pada ukiran yang terletak
pada setiap komponen gapura yakni refleksi terhadap sumbu vertikal, traslasi terhadap sumbu horisontal, dan rotasi sejauh °. Etnomatematika yang diperoleh kemudian digunakan sebagai bahan pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS) yang berisi ringkasan materi pada
pokok bahasan luas permukaan dan volume berbasis etnomatematika untuk kelas
VIII yang disesuaikam dengan indikator yang terdapat dalam silabus Kementrian
dan Kebudayaan tahun 2017 kurikulum 2013 antara lain mengidentifikasi benda
terkait dengan bangun ruang yang menggunakan etnomatematika gapura pada
komponen atap, badan, dan kaki. Menentukan luas permukaan dan volume pada
benda nyata menggunakan etnomatematika pada komponen atap gapura. Kemudian
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang dikaitkan dengan
etnomatematika pada atap gapura. | en_US |