dc.description.abstract | Isu-isu tentang penanggulangan penurunan daya dukung lingkungan telah menjadi concern dari berbagai organisasi multinasioanal serta negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. PHBM merupakan salah satu program yang telah diperjuangkan semenjak tahun 2001. Program PHBM merupakan suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan untuk tujuan konservasi serta pemanfaatan sumberdaya hutan yang berkelanjutan. Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas masyarakat desa hutan yang mandiri untuk mendukung terciptanya hutan yang lestari. Dalam penelitian ini peneliti memilih Desa Sabrang sebagai tempat yang menjadi fokus penelitian. Desa Sabrang dipilih karena telah dipetakan sebagai daerah dengan tingkat pembalakan liar dan pencurian kayu tertinggi di Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Jember. Dalam hal ini, peneliti bermaksud untuk menganalisis dampak program PHBM terhadap perekonomian masyarakat Desa Sabrang melalui dua indikator utama yaitu peningkatan usaha produktif masyarakat serta peningkatan daya beli masyarakat sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dalam Pedoman PHBM yang mana merupakan bagian dalam IPM terhadap ukuran hidup layak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menangkap fenomena sosial secara natural tanpa dibatasi oleh ukuran yang ketat. Purposive sampling peneliti gunakan sebagai teknik penentuan informan penelitian yang akan terus berkembang sampai data yang dikumpulkan dianggap jenuh. Data yang diperoleh peneliti kemudian diolah dan dianalisis sebagai hasil dari penelitian. Peneliti menggunakan analisis data model interaktif dari Miles dan Haberman dengan melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, model data, serta penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa program PHBM telah memberikan dampak yang baik bagi perekonomian masyarakat Desa Sabrang terkhusus kepada anggota LMDH Harapan Makmur. Dari hasil penelitian diperoleh empat dampak utama dari pelaksanaan PHBM di Desa Sabrang, pertama bertambahnya lapangan pekerjaan, kedua meningkatnya pendapatan, ketiga meningkatnya produktivitas masyarakat dan keempat meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Memang banyak evaluasi dari pelaksanaan program ini, beberapa diantaranya masih adanya praktik-praktik pungli, ego sektoral dari masing-masing elemen di dalam program, serta kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pemanfaaatan hutan secara berkelanjutan. Meskipun, telah terjadi banyak penurunan kejadian perambahan hutan serta pencurian kayu milik Perum Perhutani, namun peran aktif dari lembaga terkait masih diperlukan dalam membimbing dan menindak tegas oknum-oknum yang menghambat proses perbaikan dari program ini | en_US |