Kualitas Layanan Publik (Program Jkn-Bpjs Kesehatan) Dampaknya Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pasien
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS dan pengaruhnya
terhadap kepuasan serta loyalitas pasien. Rancangan penelitian ini adalah explanatory
research dengan desain expost facto, menggunakan pendekatan kuantitatif.
Populasinya adalah semua pasien pengguna kartu JKN-KIS di rumah sakit rujukan
utama di Jawa Timur. Sampel berjumlah 366 responden yang ditentukan dengan
rumus Slovin dan pengambilan data dengan proposional random sampling. Data
dianalisis dengan uji path analysis menggunakan program AMOS.
Hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa ada pengaruh langsung yang signifikan
antara kualitas pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien, dan kepuasan pasien
terhadap loyalitas pasien. Sedangkan kualitas pelayanan kesehatan tidak berpengaruh
langsung terhadap loyalitas pasien. Hasil pengujian hipotesis pengaruh tak langsung
terdapat berpengaruh yang signifikan kualitas pelayanan kesehatan terhadap loyalitas
pasien melalui kepuasan pasien. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap
pengujian dan pengklarifikasian atas teori-teori yang dikembangkan dalam penelitian
ini serta konsistensi temuan-temuan yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya.
Penelitian ini menemukan bahwa kualitas pelayanan kesehatan yang terdiri indikator
fasilitas fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati (SERVQUEL) oleh
Parasuraman et al. (1994) ditambah dengan indikator komunikasi terapiutik (Sheldon,
1999) berpengaruh langsung terhadap kepuasan pasien. Pengaruh tersebut baik secara
sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Artinya, model teori untuk mengukur kualitas
pelayanan kesehatan yang selama ini terdiri dari dimensi fasilitas fisik, kehandalan,
daya tanggap, jaminan, empati akan lebih efektif bila dikembangkan dengan variabel
komunikasi terapiutik. Hal ini dikarenakan kualitas pelayanan kesehatan mempunyai
dimensi yang spesifik, bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan bukan
semata bila pasien sembuh dari penyakitnya, tetapi pasien atau keluarganya bisa puas
dengan pelayanan kesehatan walaupun tidak sembuh atau meninggal. Kuncinya pada
bagaimana komunikasi yang dilakukan kepada pasien dan atau keluarganya
menggunakan komunikasi yang terapiutik.
Penelitian ini juga menemukan bahwa kualitas pelayanan kesehatan secara tak
langsung berpengaruh signifikan meningkatkan loyalitas pasien melalui kepuasan
pasien. Artinya, loyalitas pasien ini dapat diperoleh apabila pasien merasa puas
terhadap pelayanan yang diterima selama dirawat dirumah sakit. Dengan demikian
untuk mendapatkan loyalitas dari pasien harus dimulai dari meningkatkan kualitas
pelayanannya dan membuat pasien puas selama dirawat dirumah sakit.
Penelitian ini menemukan bukti bahwa kualitas pelayanan kesehatan kepada peserta
JKN-KIS tidak berpengaruh langsung terhadap loyalitas pasien. Artinya, Pasien
peserta JKN-KIS sangat loyal terhadap rumah sakit rujukan walaupun pelayanan
kesehatan yang diterima belum memuaskan, karena merasa tidak membayar atau
gratis dan merasa tidak ada pilihan lain.
BPJS-Kesehatan selaku operator program JKN-KIS melaksanakan kerjasama
pelayanan kesehatan dengan semua rumah sakit yang memenuhi persyaratan baik
rumah sakit pemerintah maupun swasta. Persaingan bebas terjadi antara pelayanan di
Rumah Sakit pemerintah maupun swasta. Hal ini disatu sisi menguntungkan pasien
karena pasien bisa memilih yang terbaik, disisi lain bahwa rumah sakit pemerintah
harus meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga pasien merasa puas dan menjadi
loyal terhadap rumah sakit pemerintah, sehingga pasien dan keluarganya tidak
berpindah ke rumah sakit lain sewaktu menderita sakit.