dc.description.abstract | Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang
berbasis pada masalah, dalam pembelajarannya terdapat lima fase yaitu orientasi
siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan
hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah. Dalam
pembelajaran matematika hendaknya guru menggunakan model yang
mengorganisasikan siswa untuk belajar dan mebiasakan siswa dengan masalah
konstektual untuk dipecahkan yang mana diharapkan siswa agar dapat berperan
aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa penting bagi pembelajaran
(student centered), sehingga semakin baik model pembelajarn model
pembelajaran yang digunakan, semakin efektif pula tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan
pengaruh hasil belajar yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan
model Problem Based Learning dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
ekspositori pokok bahasan FPB dan KPK siswa kelas IV SDN Kepatihan 01
Jember?”. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pengaruh model Problem
Based Learning terhadap hasil belajar pokok bahasan FPB dan KPK pada siswa
kelas IV SDN Kepatihan 01 Jember.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen dengan
desain penelitian kuasi eksperimen dengan pola pretest posttest control group
design. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu treatment, tes dan
dokumentasi. Analisi data yang digunakan merupakan beda nilai hasil posttest
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dioakukan dengan menggunakan teknik random sampling (acak) dengan
hasil kelas IV-A ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-C sebagai
kelas kontrol. Sebelum diadakan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji
homogenitas memakai data pretest. Berdasarkan hasil pre-test dari ke empat kelas
kemudian dilakukan uji homogen, diperoleh hasil yang berupa nilai signifikansi
sebesar 0,365, kemudian dikonsultasikan dengan syarat yaitu pada taraf
signifikansi 5% atau 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa 0,365 > 0,05,
sehingga dapat dinyatakan bahwa keadaan keempat kelas sebelum dilakukan
penelitian adalah homogen. Langkah selanjutnya yaitu melakukan undian untuk
menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil undian menunjukkan
bahwa kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-C sebagai kelas kontrol.
Selanjutnya dilakukan analisis data dari nilai post-test mengunakan analisis t-test.
Data yang dianalisis yaitu berupa beda nilai post-test pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol menggunakan teknik analisis uji-t. hasil perhitungan
tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% ata
taraf kepercayaan 0,95 dengan df 70, sehingga diperoleh nilai ttabel yaitu 1,9944.
Hasil perhitungan uji-t yaitu thitung > ttabel (3,119 > 1,9944), sehingga hipotesis
alternatif Ha (Terdapat perbedaan pengaruh hasil belajar yang signifikan antara
siswa yang dibelajarkan Model Problem Based Learning dengan siswa yang
dibelajarkan model ekspositori) diterima dan hipotesis nilil H0 ditolak.
Selanjutnya dilakukan perhitungn uji keefektifan relatif (ER) untuk mengetahui
keefektifan relatf dari penerapan model Probel Based Learnng. Hasil perhitungan
uji keefektifan relatif (ER) menunjukkan bahwa model Probel Based Learnng
memiliki keefektifan relatif sebesar 96,19%. Berdasarkan hasil analisis data
tersebut, dapat disimpulkan bahwa model Probel Based Learnng saat
pembelajaran Matematika pokok bahasan FPB dan KPK memiliki pengaruh yang
signifikan.
Sudah selayaknya model Probel Based Learnng dijadikan alternatif bagi
guru untuk merancang pembelajaran di kelas, khususnya mata pelajaran
Matematika pokok bahsan FPB dan KPK. Penelitian ini juga dapat dijadikan
bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya. | en_US |