dc.description.abstract | Diazinon merupakan salah satu pestisida jenis organofosfat yang masih sering digunakan oleh petani di
Indonesia, dengan efek menghambat enzim asetilkolinesterase, sehingga menimbulkan penumpukan
asetilkolin dalam celah sinaps yang akan berujung pada inkoordinasi, konvulsi, dan kematian pada hama
serangga. Selain memiliki efek neurotoksik diazinon juga dapat merusak sel melalui mekanisme stres oksidatif.
Keracunan diazinon berpotensi tinggi menimbulkan kerusakan pada organ ginjal, karena jalur eksresi diazinon
dan metabolit aktifnya ialah lewat sistem urin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek pemberian
diazinon terhadap hepar dan ginjal tikus wistar jantan. Dosis diazinon sebesar 40 mg/kgBB, diberikan pada
tikus sehari dua kali selama 5 hari, dengan setiap kali pemberian sebanyak 5 ml menggunakan sonde lambung.
Sampel penelitian berupa darah tikus yang diambil secara intrakardiak untuk dilakukan pemeriksaan kadar
BUN, kreatinin serum, SGOT, SGPT, dan GSH, kemudian ginjal dan hepar tikus diambil untuk dibuat preparat
histopatologi dan pemeriksaan MDA. Analisis data penelitian ini menggunakan uji T-test untuk seluruh
variabel. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok tikus yang diberi diazinon dengan kelompok tikus
yang tidak diberi diazinon didasarkan pada kadar BUN, kreatinin, SGOT, SGPT, GSH dan MDA. Pada kelompok
tikus yang tidak diberi diazinon menunjukkan gambaran histopatologi ginjal yang lebih baik dibandingkan
dengan yang diberi diazinon. | en_US |