dc.description.abstract | Dalam proses belajar mengajar guru dan siswa dituntut aktif dalam proses
pembelajaran. Terutama siswa yang belajar harus lebih aktif menggali informasi
sendiri dan tidak hanya menunggu apa yang diberikan guru. Berdasarkan observasi
dan wawancara terhadap guru bidang studi matematika SMP Negeri 1 Balung
diperoleh informasi bahwa tingkat penguasaan konsep-konsep matematika dalam
kehidupan sehari- hari masih rendah dengan ketuntasan hasil belajar juga rendah yang
hanya mencapai 46% dari 37 siswa kelas VIIIE, yaitu hanya 17 siswa yang tuntas.
Hal ini menunjukkan banyak siswa yang belum menguasai konsep-konsep
matematika secara mendalam. Penyebab rendahnya ketuntasan hasil belajar siswa
kelas VIIIE SMP Negeri 1 Balung adalah metode pembelajaran yang sering
digunakan adalah ceramah sehingga siswa cenderung pasif dalam pembelajaran.
Salah satu cara yang dianggap dapat mengatasi hal tersebut adalah menerapkan
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Dalam pembelajaran ini
siswa diberi permasalahan yang membutuhkan pendefinisian masalah, perumusan
hipotesis, melaksanakan eksperimen untuk membuktikan hipotesis, dan penyimpulan
materi oleh siswa itu sendiri, sehingga konsep akan tertanam dalam ingatan siswa
melalui pengalaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan,
aktivitas, ketuntasan hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning).
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Balung
dimulai bulan September 2011 sampai dengan Desember 2011. Subjek penelitian
adalah siswa kelas VIIIE SMP Negeri 1 Balung berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki- laki dan 20 siswa perempuan. Pendekatan yang diambil dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) sebanyak 2 siklus. Penelitian ini mengadopsi model skema Hopkins yang
terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Penelitian ini menggunakan dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah dokumentasi, observasi, dan tes. Data yang dianalisis dalam penelitian ini
adalah hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan ketuntasan belajar siswa.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) meliputi memperhatikan penje lasan dari guru, merumuskan masalah,
merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, pengumpulan data, menguji hipotesis,
merumuskan kesimpulan, dan presentasi. Dari hasil analisis data bahwa penerapan
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada materi teorema
Pythagoras berjalan dengan baik meskipun dalam menyelesaikan permasalahan pada
LKS terdapat kendala yaitu kurangnya pemahaman siswa mengenai pendefinisian
masalah dan membuktikan hipotesis. Peran guru yaitu membimbing setiap kelompok
mengerjakan LKS dengan cara membantu siswa dalam pendefinisian masalah dan
membuktikan hipotesis. Aktivitas siswa mengalami peningkatan persentase dari
siklus I ke siklus II sebagai berikut: siklus I persentase aktivitas siswa secara klasikal
pada pembelajaran 1 sebesar 63,75%; pada pembelajaran 2 sebesar 56,43%; dan
pembelajaran 3 yaitu sebesar 84,46%. Siklus II dilaksanakan untuk memberikan
perbaikan/pemantapan tahap yang dirasa masih kurang pada siklus I. Ketuntasan hasil
belajar siswa pada penelitian ini pada siklus I sebesar 57,14% dan mengalami
peningkatan pada siklus II yaitu mencapai 88,57%.
Dari hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi teorema Pythagoras. | en_US |