dc.description.abstract | Akreditasi rumah sakit merupakan pengakuan terhadap mutu pelayanan
rumah sakit setelah dilakukan penilaian bahwa rumah sakit telah memenuhi
standar akreditasi. Di rumah sakit, pelaksanaan akreditasi meliputi kegiatan
persiapan akreditasi, pelaksanaan akreditasi, dan pasca akreditasi. Pada tahapan
pasca akreditasi ini dilakukan dalam bentuk survey verifikasi. Survey verifikasi
bertujuan untuk mempertahankan dan atau meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan merupakan salah satu
rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi yang pada tahun
2017 meraih status akreditasi paripurna versi KARS 2012 yang berlaku untuk
periode 2017 sampai 2020. Berdasarkan hasil studi pendahuluan diperoleh hasil
RSUD Blambangan masih memiliki beberapa capaian yang belum tercapai dan
tertera dalam Perencanaan Pembangunan Strategis (PPS) akreditasi. Sebelumnya,
RSUD Blambangan telah mencapai 80 persen dalam setiap elemen penilaian, itu
artinya dalam PPS masih 20 persen elemen penilaian yang belum tercapai. Selain
itu, pasca akreditasi yang menjadi tantangan rumah sakit adalah mengenai rumah
sakit yang sebagai rumah sakit tipe B rujukan masih sering menolak pasien,
utamanya pasien VIP dikarenakan angka BOR yang tinggi dan kurangnya fasilitas
kamar di RSUD Blambangan. Kondisi tersebut membutuhkan peran pimpinan
dalam berkomitmen untuk mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan yang ada
di rumah sakit.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Dalam penelitian ini, fokus penelitian yang diteliti yaitu persepsi yang
terdiri dari pengetahuan, sikap, motif atau kebutuhan, kepentingan atau minat, dan
ekspektasi (Pengharapan); komitmen organisasional terdiri dari komitmen afektif,
komitmen normatif, dan komitmen berkelanjutan. Pada penelitian ini terdapat tiga jenis informan yaitu informan kunci yaitu Direktur RSUD Blambangan, informan
utama yaitu Ka Bag Tata Usaha, Ka Bid Pelayanan, Ka Bid Penunjang, Ka Bid
Keuangan, Ka Sie Keperawatan, Ka Sie Ekonomi, Ka Sie SDM, Ka Sie PEP dan
informan tambahan yaitu Anggota Tim Akreditasi dari bagian PMKP .
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini pada fokus penelitian persepsi
pentingnya akreditasi, informan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa
akreditasi memiliki peranan penting dalam sebuah rumah sakit. Dampak
akreditasi untuk rumah sakit bisa dirasakan oleh informan dan yang terpenting
dalam pasca akreditasi adalah komitmen semua pihak untuk tetap
mempertahankan status akreditasi di RSUD Blambangan Banyuwangi. Sedangkan
pada komitmen organisasional pada pimpinan, informan dalam penelitian ini
mengungkapkan bahwa dengan status akreditasi paripurna masih belum
meningkatkan motivasi semua karyawan dalam bekerja. Hal ini juga disebabkan
karena faktor pimpinan sebagai penggerak dalam organisasi. Komitmen normatif
pada penelitian ini adalah koordinasi dan kedisiplinan semua pihak supaya yang
belum tercapai dalam akreditasi dapat diperbaiki sehingga pada saat reakreditasi
mutu pelayanan di RSUD Blambangan lebih baik. Komitmen berkelanjutan pada
penelitian ini jika informan tidak berkomitmen dalam organisasi maka organisasi
tempat informan bekerja akan susah berkembang dan berisiko untuk digantikan
dengan orang lain yang berpengaruh kepada nilai ekonomis yang didapatkan.
Saran penelitian, pertama bagi RSUD Blambangan Banyuwangi perlu
meningkatkan pengawasan dan mengadakan evaluasi rutin terhadap pelaksanaan
operasional di RSUD Blambangan. Kedua, untuk pimpinan struktural untuk lebih
memahami mengenai akreditasi yang diterapkan di RSUD Blambangan
dikarenakan peran pimpinan struktural dalam rumah sakit dapat menggerakkan
manajemen yang ada di RS yang secara tidak langsung dapat meningkatkan
motivasi karyawan dalam bekerja dan peningkatan motivasi karyawan dapat
meningkatkan komitmen organisasional pada karyawan, dan untuk penelitian
selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai komitmen organisasional pada
karyawan di RSUD Blambangan. | en_US |