dc.description.abstract | Kabupaten Jember merupakan kabupaten yang memiliki daerah dataran
tinggi. Dimana dengan konsekuensinya terhadap kondisi geografis itu, Kabupaten
Jember memiliki potensi terhadap terjadinya bencana alam yaitu banjir bandang
dan tanah longsor. Tak hanya dipengaruhi oleh faktor alam tersebut, faktor
manusia juga merupakan faktor utama dari adanya bencana ini. Bagaimana tidak,
tindakannya tersebut dapat mengubah suatu daerah yang sebelumnya memiliki
banyak vegetasi menjadi daerah yang gundul dan gersang. Hal itu terjadi pada
Perkebunan Kalijompo. Terdapat suatu area di Perkebunan Kalijompo yang
mengalami pengurangan tutupan vegetasi. Berawal dari hal itu, yang kemudian
membuat daerah tersebut menjadi daerah yang rawan akan bencana banjir
bandang dan tanah longsor ketika memasuki musim penghujan.
Meningkatnya intensitas terjadinya bencana mendorong setiap pihak yang
berkepentingan untuk lebih mewaspadai dan menejemen bencana yang terjadi.
Tak hanya itu mereka juga dituntut untuk melakukan Pengurangan Risiko
Bencana (PRB). Maka dalam upaya tersebut diperlukan adanya seorang agen yang
peduli untuk melakukan usaha-usaha tersebut. Karena jika tidak adanya seorang
agen, maka tidak akan ada yang mendorong masyarakat atau memotivasi
masyarakat untuk melakukan seperti apa yang telah agen tersebut lakukan.
Penelitian ini dilakukan di Perkebunan Kalijompo, Desa Klungkung,
Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis tindakan yang dilakukan agen dalam
kesiapsiagaan bencana banjir bandang dan tanah longsor. Pada penelitian ini
menggunakan konsep Anthony Giddens yaitu agen dan agensi.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Pengambilan data dengan cara observasi, wawancaara dan dokumentasi.
Uji keabsahan data dengan menggunakan triangulasi data yaitu dengan mencocokan data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Ada 8 informan
yang memberikan informasi dengan klasifikasi sebagai berikut : informan kunci
atau informan yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok, informan
utama atau mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, dan
informan tambahan atau informan yang dapat memberikan informasi walaupun
tidak langsung terlibat.
Penelitian ini membahas mengenai agen dalam upaya kesiapsiagaan di
Perkebunan Kalijompo Jember. Dimana dalam melakukan upayanya agen
memiliki motif sosial dan motif ekonomi. Selain itu juga terdapat rasionalisasi
tindakan yang dilakukan agen. Rasionalisasi tindakan tersebut tertuang dalam
rutinitas agen dalam melakukan kegiatan kesiapsiagaan. Terdapat kegiatan
sosialisasi dan simulasi serta kegiatan rutin lainnya yang dilakukan agen seperti
memantau cuaca, menggerakkan warga hingga membangun jaringan. Upayaupaya
tersebut merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan agen dalam
kesiapsiagaan di Perkebunan Kalijompo Jember. | en_US |