Show simple item record

dc.contributor.advisorSusanto
dc.contributor.advisorYudianto, Erfan
dc.contributor.authorIdhami, Tantri Cahya
dc.date.accessioned2019-06-08T09:33:21Z
dc.date.available2019-06-08T09:33:21Z
dc.date.issued2019-06-08
dc.identifier.nim150210101036
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91146
dc.description.abstractProses berpikir adalah aktivitas mental dalam mendefinisikan, menentukan keputusan dan menarik kesimpulan pada suatu masalah geometri. Tujuan penelitian untuk mengetahui proses berpikir siswa tunadaksa cerebral palsy dalam mendefinisikan bangun ruang geornetri. Tak terkecuali anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) khususnya Tunadaksa Cerebral Palsy. Cerebral Palsy (CP) adalah sebutan untuk seseorang yang memiliki anggota tubuh yang tidak sempuma karena penyakit ataupun pertumbuhan yang tidak sempurna yang berpengaruh terhadap pengendalian sistem motorik sebagai akibat gangguan perkembangan atau kerusakan sebagian dari otak. Anak normal, biasanya dalam mendefinisikan bangun ruang geometri dapat melihat atau mencari bentuk benda di sekitarnya, tetapi pada ABK khususnya tunadaksa cerebral palsy mengalami kesulitan dalam hal bergerak, bertindak dan untuk melaksanakan kegiatan sesuai yang diinginkan. Sehingga, perlunya seseorang yang lebih dekat dengan mereka yakni salah satunya guru dapat memberikan fasilitas berbagai bentuk bangun ruang geometri yang telah didesain terlebih dahulu. Pada awalnya, lembar kerja yang diberikan kepada siswa akan membuat siswa mengalami disequilibrium (ketidakseimbangan), dan mendorong siswa untuk melakukan adaptasi yaitu asimilasi dan akomodasi sehingga pada akhimya akan menuju equilibrium (keseimbangan). Penelitian ini dilakukan analisis terhadap proses berpikir 2 siswa tunadaksa cerebral palsy dalam mendefinisikan bangun ruang geometri di SMPLB-D YPAC Kaliwates-Jember. Jenis penelitian ini adalah deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni lembar kerja dan wawancara. Data yang dianalisis adalah hasil jawaban siswa saat tes lembar kerja dan wawancara dalam mendefinisikan bangun ruang geometri (prisma balok dan kubus). Hasil analisis dan pembahasan terhadap tes lembar kerja terkait mendefinisikan bangun ruang geometri (prisma balok dan kubus) dan juga wawancara mendalam. Kedua subjek mengalami disequilibrium ketika kedua subjek hanya diam dan tidak mampu menjawab apa yang ditanyakan terkait pengetahuan awal bangun ruang geometri (prisma, balok dan kubus) pada topik I. Selanjutnya, kedua subjek mengalami asimilasi meskipun diawalnya S2 sempat mengalami disequilibrium, tetapi pada akhirnya juga mengikuti S1. Ketika kedua subjek langsung dapat menjawab pertanyaan pada lembar kerja pada topik II dengan spontan tanpa menghiraukan salah atau benar pertanyaan yakni contoh benda yang mirip bangun ruang geometri (prisma balok dan kubus). Terakhir, kedua subjek mengalami akomodasi ketika terdiam sejenak sebelum menjawab dengan benar pertanyaan dari peneliti dan sebelum menceritakan kembali jawaban yang telah ditulis ketika menjawab pertanyaan pada topik III yang merupakan inti dari penelitian ini yaitu mengetahui proses berpikir siswa tunadaksa cerebral palsy dalam mendefinisikan bangun ruang geometri (prisma balok dan kubus).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSiswa Tunadaksa Cerebral Palsyen_US
dc.subjectBangun Ruang Geometrien_US
dc.subjectProses berpikiren_US
dc.titleProses BerpIkIr Siswa Tunadaksa Cerebral Palsy dalam Mendefinisikan Bangun Ruang Geometrien_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record