Show simple item record

dc.contributor.advisorSunarko, Bagus Sigit
dc.contributor.advisorPrabhawati, Adhiningasih
dc.contributor.authorSURGANA, MUHAMMAD DEDY CAHYO
dc.date.accessioned2019-06-08T06:21:35Z
dc.date.available2019-06-08T06:21:35Z
dc.date.issued2019-06-08
dc.identifier.nim110910101031
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91128
dc.description.abstractKeunggulan bidang tertentu yang dimiliki oleh suatu negara dapat menjadi alasan mengapa negara lain berupaya membangun hubungan bilateral maupun multirateral. Kuba merupakan salah satu negara yang mempunyai keunggulan dalam bidang medis, hal tersebut dapat dijadikan alasan tersendiri bagi negara lain untuk dapat menjalin kerja sama dengan Kuba. Dengan keunggulan medis, Kuba berinisiatif untuk dapat menggunakannya sebagai alat dalam upaya meraih simpati negara-negara lain dan sebagai alat untuk dapat mencapai tujuan nasionalnya. Dalam memahami potensi Venezuela sebagai produsen minyak terbesar di kawasan Amerika Latin, pemerintah Kuba di bawah kepemimpinan Fidel Castro berusaha untuk dapat memperoleh hal positif dengan melakukan hubungan yang lebih dekat kepada pemerintahan Venezuela. Dalam karya ilmiah ini, penulis memfokuskan penulisan pada hubungan bilateral antara Kuba dengan Venezuela dan tujuan dibalik diplomasi medis yang diterapkan Kuba. Penulis berusaha untuk mengungkapkan fenomena yang dimiliki Kuba yang masih dianggap sebagai negara yang kurang diperhitungkan dalam hubungan intemasional dan dianggap melakukan isolasionalisme, menjadi negara yang berkontribusi besar dalam memberikan bantuan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa sebenarnya tujuan Kuba menerapkan diplomasi medis terhadap Venezuela. Pada penelitian dan penyusunan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang merupakan suatu metode pengumpulan data melalui studi pustaka. Metode ini dipilih karena dinilai mampu membantu penulis untuk dapat menterjemahkan data-data sekunder dari observasi yang dilakukan secara tidak langsung, yaitu observasi kepustakaan. Data tersebut diperoleh dengan melakukan pengumpulan data-data yang berasal dari buku-buku literatur, jurnal-jurnal, karya tulis, majalah, surat kabar dan data-data yang terdapat dalam situs-situs intemet yang memiliki relevansi dengan permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa negara Kuba mendapatkan berbagai manfaat dari penerapan diplomasi medis. Dalam hubungannya dengan Venezuela, minyak subsidi dari Venezuela dapat membantu perekonomian negara tersebut melewati "Periode Istimewa", yaitu keadaan krisis yang terjadi pasta runtuhnya Uni Soviet sebagai negara mitra perdagangan terpenting bagi Kuba. Dengan berkuasanya Hugo Chavez di Venezuela dan peningkatan hubungan pada tahap berikutnya, Kuba mendapatkan dukungan finansial dan moral untuk melanjutkan program diplomasi medisnya. Dalam kebijakan "Doctor's for Oil", Venezuela tidak hanya menjadi penerima manfaat langsung dari layanan medis Kuba, tetapi juga mendukung perluasan layanan tersebut ke negara-negara lain. Bentuk tenaga medis juga memungkinkan Kuba untuk memenuhi tujuan nasionalnya. Selain itu, dengan adanya bentuk bantuan medis dari Kuba, merupakan hal yang sangat berguna bagi negara-negara miskin dengan perawatan medis yang tidak memadai. Hal ini pada akhirnya mempengaruhi peningkatan citra nasional Kuba dalam hubungan internasionaI.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDiplomasi Media Kubaen_US
dc.subjectVenezuelaen_US
dc.subjectDoctor's For Oilen_US
dc.subjectKebijakanen_US
dc.titleTujuan dibalik Diplomasi Media Kuba Terhadap Venezuela dalam Kebljakan "Doctor's For Oil"en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record