dc.description.abstract | Tuturan yang berfungsi untuk menghibur serta dapat memicu orang tersenyum bahkan tertawa adalah humor. Selain sebagai media hiburan, humor juga dapat digunakan sebagai media penyampaian pesan, seperti yang dijumpai dalam acara-acara stand up comedy. Stand up comedy merupakan salah satu jenis humor yang dibawakan oleh seorang diri dengan cara bermonolog mengenai suatu topik tertentu. Salah satu stand up comedy yang terkenal adalah “Stand Up Comedy Indonesia Season 7” atau sering disebut SUCI 7. SUCI 7 adalah ajang pencarian bakat stand up comedy pertama di Indonesia yang disiarkan langsung oleh Kompas TV dan memasuki musim ke-7 pada awal tahun 2017. Tuturan para komika dalam SUCI 7 sering kali diungkapkan secara tidak langsung. Tuturan tidak langsung tersebut mengandung beragam implikatur serta inferensi. Penelitian ini membahas tiga masalah, yakni (1) ragam implikatur tindak tutur “Stand Up Comedy Indonesia Season 7” di Kompas TV berdasarkan fungsinya, (2) inferensi dalam implikatur tindak tutur “Stand Up Comedy Indonesia Season 7” di Kompas TV, dan (3) pemanfaatan implikatur tindak tutur “Stand Up Comedy Indonesia Season 7” di Kompas TV sebagai alternatif materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas X. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ketiga masalah yang telah ditetapkan tersebut. Rancangan penelitian dalam penelitian ini ialah rancangan penelitian kualitataif dengan jenis penelitian analisis wacana fungsional. Data dalam penelitian ini ialah segmen tutur dan konteks tutur para komika juara 1, 2 dan 3 “Stand Up Comedy Indonesia Season 7” di Kompas TV yang mengandung implikatur. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga kegiatan analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 ragam implikatur tindak tutur “Stand Up Comedy Indonesia Season 7” di Kompas TV, yaitu: (a) implikatur sindiran, (b) implikatur kritikan, (c) implikatur ajakan, (d) implikatur larangan, (e) implikatur harapan, (f) implikatur nasihat, dan (g) implikatur kebanggaan. Inferensi dalam implikatur tindak tutur “Stand Up Comedy Indonesia Season 7” di Kompas TV, meliputi (a) inferensi mengubah pola pikir, (b) inferensi mengubah sikap, (c) inferensi mengubah kebiasaan, (d) inferensi mengikuti ajakan, (e) inferensi menjauhi larangan, (f) inferensi mewujudkan harapan, (g) inferensi menuruti nasihat, (h) inferensi mempertimbangkan kritikan, dan (i) inferensi memiliki kebanggaan. Hasil analisis implikatur (sindiran dan kritikan) beserta inferensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alternatif materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas X pada materi teks anekdot dengan KD 3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat dan 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah anekdot. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, hal-hal yang dapat disarankan, yakni hendaknya mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjadikan hasil penelitian ini sebagai diskusi Analisis Wacana Bahasa Indonesia dengan pendekatan fungsional. Sebaiknya, hasil penelitian ini juga dijadikan sebagai salah satu alternatif materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X pada materi teks anekdot, khususnya pada KD 3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat dan 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah anekdot, guru dapat menerapkan alternatif materi pembelajaran ini dengan metode pembelajaran yang bervariatif. Selain itu, permasalahan yang berkaitan dengan implikatur masih banyak yang belum dikaji sehingga peneliti selanjutnya perlu mempertimbangkan adanya penelitian lebih lanjut tentang permasalahan yang terkait dengan penelitian ini, salah satunya yaitu masalah perlokusi penonton, baik perlokusi langsung maupun tidak langsung. | en_US |