Show simple item record

dc.contributor.advisorARIF
dc.contributor.authorKURNIAWAN, Agung
dc.date.accessioned2019-05-14T06:52:18Z
dc.date.available2019-05-14T06:52:18Z
dc.date.issued2019-05-14
dc.identifier.nim140910301035
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90881
dc.description.abstractBuruh perkebunan di Sumberwadung masih hidup dalam garis kemiskinan. Pihak perusahaan yang tidak terlalu memperhatikan nasib buruh, dan sering memperlakukan buruh dengan tidak adil pula sewenang-wenang, menjadi penambah deret panjang permasalahan yang menimpa buruh. Kesejahteraan buruh pun masih belum bisa terpenuhi. Kemudian dari permasalahan tersebut, muncullah beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) datang untuk melakukan pendampingan secara sosial, salah satu LSM yang melakukan pendampingan secara sosial itu adalah Studi Kebijakan dan Transformasi Sosial (SKeTSa). Awalnya, mereka melakukan pendampingan kepada individu, kemudian kelompok, dan akhirnya secara makro yakni masyarakat. Bentuk pendampingan sosial LSM SKETSA pun dilakukan dengan pedoman realistis, sistematis, taktis, dan strategis. Yakni LSM SKETSA berperan sebagai broker, mediator, dan analis kebijakan dan aktivis sosial. Jika dikaitkan dengan ilmu kesejahteraan sosial, maka pendampingan sosial yang dilakukan oleh LSM SKETSA sama dengan praktik pekerjaan sosial, yakni pemberdayaan. Dapat dikatakan bahwa pendampingan sosial yang dilakukan oleh LSM SKETSA pada saat itu berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk peran lembaga swadaya masyarakat dalam pendampingan sosial terhadap buruh perkebunan di Sumberwadung. Penelitian ini berkaitan dengan pendampingan sosial LSM SKESTA kepada buruh untuk membantu menyelesaikan masalah dengan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian berada di sekretariat LSM SKETSA dan di Sumberwadung, Silo, Jember. Penentuan informan menggunakan teknik purposive, untuk informan pokok berjumlah 4 orang dan untuk informan tambahannya berjumlah 5 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstuktur (semi-structured), observasi, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Pengujian kebasahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Data yang dikumpulkan menjelaskan bentuk peran lembaga swadaya masyarakat (LSM) SKETSA dalam pendampingan sosial buruh perkebunan di Sumberwadung, Silo, Jember, dipaparkan secara deskriptif. Penelitian ini membahas bentuk peran LSM SKETSA dalam pendampingan sosial buruh perkebunan yang meliputi: Pertama, secara mikro sebagai broker. Kedua, secara mezzo sebagai mediator. Ketiga, sebagai aktivis sosial dan analisis kebijakan. Peran – peran tersebut yang kemudian menjadikan buruh sadar akan diri, mandiri, dan akhirnya mampu untuk melakukan pendampingan untuk dirinya dan kelompoknya secara mandiri. Adapun indikator dari hasil pendampingan sosial LSM SKETSA dapat dilihat dari buruh berani mengungkapkan pendapat pada direksi, kebebasan relatif buruh, kesadaran politik buruh, kebebasan mobilitas buruh, terlibat dalam pembuatan keputusan, dan terakhir jaminan ekonomi buruh.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBuruh Perkebunanen_US
dc.subjectPendampingan Sosialen_US
dc.titlePeran Lembaga Swadaya Masyrakat (LSM) SKETSA Dalam Pendampingan Sosial Buruh Perkebunan Di Sumberwadung, Silo, Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record