dc.description.abstract | Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam
yang berbentuk padat. Pola konsumsi dan peningkatan kapasitas produksi
masyarakat memberikan kontribusi peningkatan timbulan sampah yang
beranekaragam termasuk sampah kemasan yang berbahaya dan sulit terurai
(sampah anorganik). Keberadaan sampah anorganik memerlukan waktu puluhan
sampai ratusan tahun untuk terdegradasi di lingkungan, sehingga di perlukan suatu
kegiatan yang mampu mengurangi keberadaan sampah anorganik yang terbuang
ke lingkungan. Salah satu kegiatan yang bergerak dibidang pengelolaan sampah
anorganik adalah kegiatan bank sampah. Konsep bank sampah pada umumnya
adalah melatih masyarakat dalam melakukan pemilahan dan memanfaatkan
sampah sejak dari sumber sampah dihasilkan berdasarkan komposisinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan pengurangan timbulan
sampah anorganik dengan adanya kegiatan bank sampah. Penelitian ini merupakan
penelitian dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini
dilakukan di Perumahan Taman Gading Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember
dan di Bank Sampah “Sahabat Ibu” Perumahan Taman Gading Kecamatan
Kaliwates Kabupaten Jember. Unit yang dianalisis dalam penelitian ini adalah
seluruh rumah tangga yang terdiri dari pengurus dan nasabah Bank Sampah
“Sahabat Ibu” yang menghasilkan sampah anorganik yaitu sebanyak 27 rumah
tangga.
Hasil penelitian yang dilakukan di Perumahan Taman Gading Kecamatan
Kaliwates Kabupaten Jember dan di Bank Sampah “Sahabat Ibu” Perumahan
Taman Gading Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember, didapatkan bahwa Bank
Sampah “Sahabat Ibu” memiliki tata cara pelaksanaan yang meliputi standarisasi sistem bank sampah, mekanisme kerja bank sampah, keuntungan sistem bank
sampah, pelaksanaan sistem bank sampah, tahap pemanfaatan sampah anorganik
yang terkumpul dan pengembangan bank sampah. Hasil penimbangan sampah
masuk Bank Sampah “Sahabat Ibu” saat dilakukan penelitian terdapat 16 nasabah
yang menyetorkan sampah dan menghasilkan sampah seberat 178,22 Kg dengan
komposisi tertinggi kategori kertas yaitu 39,81% dan terendah kategori tekstil yaitu 0%.
Dari hasil penelitian terkait timbulan sampah yang dilakukan selama 28
hari dari 27 rumah tangga didapatkan data terkait timbulan sampah anorganik
keseluruhan seberat 194,51 Kg dengan komposisi tertinggi yaitu diapers sebanyak
33,09% dan terendah yaitu B3 sebanyak 0,16% , dan timbulan sampah anorganik
layak yang terbuang seberat 36,68 Kg dengan komposisi tertinggi yaitu plastik
sebanyak 73,29% dan terendah yaitu kardus sebanyak 2,00 %. Berdasarkan hasil
perhitungan didapatkan hasil bahwa reduksi timbulan sampah anorganik dengan
sampah anorganik layak yang terbuang mampu mereduksi sampah sebesar
18,86% . Pengurangan Timbulan Sampah anorganik Keseluruhan dengan Sampah
yang masuk bank sampah mampu mereduksi sebesar 47,18%.
Dari hasil perhitungan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa, angka
sampah residu atau sampah yang terbuang lebih tinggi dibanding dengan sampah
yang tereduksi. Saran bagi masyarakat yaitu mensubtitusi pemakaian diapers
dengan cloth pampers, karena pampers merupakan komposisi sampah yang
tertinggi dihasilkan dan membtuhkan waktu lama terdegradasi oleh lingkungan.
Nasabah bank sampah lebih memaksimalkan sampah layak jual untuk tidak di
buang ke tempat sampah dan sampah plastik dan kertas yang tidak layak atau
tidak memiliki nilai ekonomi bisa digunakan sebagai bahan eco brick. | en_US |