Show simple item record

dc.contributor.advisorWAHJUNI, Edi
dc.contributor.advisorFAHAMSYAH, Ermanto
dc.contributor.authorTYAS, Nadya Cahyaning
dc.date.accessioned2019-05-08T04:09:14Z
dc.date.available2019-05-08T04:09:14Z
dc.date.issued2019-05-08
dc.identifier.nim150710101411
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90816
dc.description.abstractBentuk pengawasan yang dilakukan oleh konsumen berhubungan langsung dengan Pasal 29 dan 30 UUPK Bahwasannya pemerintah menjadi tolak ukur kehidupan masyarakat yang lebih baik dalam bentuk perlindungannya. Pengawasan dilakukan untuk mencegah adanya penyebaran penyakit antraks yang semakin luas, pembinaan diberikan pada pelaku usaha agar lebih berhati-hati. Bentuk pengawasan telah diatur pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban dan ketentuan sertifikat veteriner sesuai dengan Pasal 58 UUPKH agar hewan kurban yang diperdagangkan tetap dalam keadaan sehat tidak cacat, aman dan layak untuk diperdagangkan dan dikonsumsi oleh konsumen.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectHukum Konsumen Akibat Perdaganganen_US
dc.titlePerlindungan Hukum Terhadap Konsumen Akibat Perdagangan Hewan Kurban yang Terdeteksi Penyakit Antraksen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record