Show simple item record

dc.contributor.advisorPAIRAN
dc.contributor.authorPUTRA, Decky Pratama
dc.date.accessioned2019-04-12T08:05:57Z
dc.date.available2019-04-12T08:05:57Z
dc.date.issued2019-04-12
dc.identifier.nim120910301078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90454
dc.description.abstractBerdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut: 1. Perkembangan usaha welit dimulai pada tahun 1990 dengan jumlah pengrajin sekitar 25 orang dengan harga jual 3500/100 welit. Pada tahun 1997 usaha welit mulai menunjukkan peningkatan berarti degan adanya peningkatkan jumlah pengrajin mencapai 60 orang dengan harga jual welit sekitar 12.000/100 welit. Puncak perkembangan terjadi pada tahun 2013 dimana setiap anggota masyarakat menekuni usaha ini karena permintaan welit yang sangat tinggi dengan harga jual mencapai 25.000/100 welit. Pengrajian welit ditekuni oleh sebagian besar masyarakat Desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang mampu memproduksi 200-300 lembar welit perhari. Kemampuan pengrajin welit ini disesuaikan dengan waktu atau kesempatan. Hal ini disebabkan kerajinan welit menjadi mata pencaharian utama masyarakat selain bekerja sebagai buruh. Berdasarkan kemampuan rata-rata tersebut maka pengrajin welit memiliki pendapata perhari berkisar Rp. 50.000- 70.000. Besarnya pendapatan pengrajin akan berdampak pada kehidupan soial lainnya. Pendapatan menunjukkan besarnya penghasilan yang diterima dalam memenuhi ebutuhan hidup. Semakin besar pendpatan yang diterima maka akan semakin terpenuhi kebutuhannya. 2. Dampak dari kerajian welit bagi Pelaku Usaha sangatlah beragam naumn dapat disimpulkan pada tiga point yaitu pendapatan, pendidikan, dan kesehatan. Secara umum usaha welit memberikan damapak positif terhadap kehidupan sosial. a. Dampak pada aspek pendapatan adalah terjadinya peningkatan pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Rata-rata pendapatan masyarakat berkisar 50.000-70.000 per hari. Masyarakat banyak melakukan renovasi rumah, kepemilikan aset berupa sepeda dan sebagainya. b. Pada aspek pendidikan, dampak yang dimunculkan adalah meningkatnya kesadaran Pelaku Usaha dalam menyekolahkan anak atau anggota keluarga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. c. Pada aspek kesehatan meningkatkan kesadaran dalam menggunakan fasilitas kesehatan seperti memeriksakan diri bila sakit, dll. Kepemilikan jamban, kamar mandi sehingga masayarakat tidak melakukan aktivitas BAB, BAK, mandi, cuci dan sebagainya ke sungai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSosial Ekonomien_US
dc.subjectKesejahteraan Pengusaha Weliten_US
dc.subjectPendapatanen_US
dc.subjectPerubahan Sosialen_US
dc.titlePengembangan Usaha Welit dan Dampak Kehidupan Sosial Ekonomi (Studi Pelaku Usaha Welit Dusun Kokapan Desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record