Kandungan Sisa Klor Bebas Pada Kolam Renang Umum Dan Gejala Iritasi Mata Serta Kulit Di Kabupaten Jember Tahun 2018
Abstract
Pemanfaatan air untuk dijadikan kolam renang saat ini sudah marak dilakukan, karena berenang di kolam renang merupakan kegiatan olahraga air, sebagai penyalur hobi, tempat rekreasi yang banyak digemari oleh masyarakat termasuk anak-anak dan remaja. Di Kabupaten Jember ada 716.860 pengunjung kolam renang sepanjang tahun 2016 dan ada 358.708 pengunjung kolam renang sepanjang tahun 2017. Manfaat olahraga renang bagi kesehatan sudah tidak diragukan lagi, akan tetapi dapat menimbulkan risiko dan gejala kesehatan jika kualitas air kolam renang diabaikan. Desinfeksi merupakan metode sanitasi dalam mengontrol air kolam renang tetap terjaga kualitasnya. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 kadar sisa klor yang diperbolehkan dalam air kolam renang adalah 1-1,5 mg/l. Efek kesehatan yang umumnya muncul akibat terpapar klorin yang berlebih antara lain yaitu gejala iritasi pada kulit, dan gejala iritasi pada mata. Hasil penelitian Setiowati tahun 2011 tentang gambaran sanitasi kolam renang dan pemandian umum di Kabupaten Jember bahwa dari 7 kolam renang secara keseluruh tidak memenuhi syarat yakni rata-rata kadar sisa klor 22,01 mg/l. Perlu adanya penelitian lebih lanjut kualitas air kolam renang umum di tahun 2018 serta mengetahui kandungan sisa klor pada air kolam renang, gejala iritasi mata dan kulit yang dialami pada pengguna kolam renang umum di Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Sampel pada kolam renang pada penelitian ini menggunakan sampling jenuh/sensus sebanyak 13 kolam renang dan pada sampel pengunjung kolam renang sebanyak 100 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Instrumen yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan uji laboratorium.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]