Penulisan Skenario Film Dokter Dengan Konflik Cerita Sebagai Salah Satu Unsur Penunjang Dramatik
Abstract
Fenomena tentang masalah diskriminasi antara kaya dan miskin masih
sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat dilihat dari satu
pelayanan publik yang ada di Indonesia, yaitu pelayanan publik dalam bidang
kesehatan. Di mana sebagian masyarakat miskin tidak mendapat pelayanan
kesehatan dengan baik. Selain masalah kesehatan, hal lain yang berkaitan dengan
masyarakat miskin adalah pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan membuat
sebagian masyarakat miskin tidak mampu menyekolahkan putra-putrinya hingga
ke perguruan tinggi. Hal ini membuat sebagian anak-anak harus mengubur citacitanya karena tidak bisa meneruskan sekolahnya.
Dalam beberapa hal, cita-cita bisa dikaitkan secara langsung dengan
profesi. Salah satu profesi yang banyak dicita-citakan oleh anak-anak adalah
dokter. Hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah peminat jurusan kedokteran di
beberapa universitas besar di Indonesia. Menurut Konsil Kedokteran Indonesia
(KKI), jumlah seluruh dokter di Indonesia saat ini mencapai 199.630 per 04
Agustus 2018. Jumlah tersebut meliputi 128.737 Dokter Umum, 30.803 Dokter
Gigi, 36.412 Dokter Spesialis, dan 3.678 Dokter Gigi Spesialis (KKI, 2018).
Jumlah tersebut dapat berubah sewaktu-waktu seiring dengan bertambahnya
lulusan kedokteran. Dari sekian banyak jumlah dokter, tidak semuanya bersedia
untuk ditempatkan di puskesmas dan pelosok. Hal ini yang menyebabkan
masyarakat kecil tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.
Skenario film fiksi Dokter ini mengangkat sebuah cerita tentang seorang
anak perempuan yang bercita-cita menjadi dokter setelah membaca berita tentang
penolakan sebuah rumah sakit terhadap pasien miskin. Namun niat baiknya
berubah menjadi pembalasan dendam ketika ayahnya meninggal di puskesmas
karena keterlambatan penanganan. Skenario berdurasi 90 menit ini mengangkat tema perjuangan yang dibalut unsur balas dendam, persahabatan, dan percintaan
dengan 7 tokoh dominan di dalamnya. Tokoh-tokoh yang menggerakkan cerita
dalam skenario ini antara lain: Aisyah Baheera Ulfah (tokoh utama – 18 tahun),
Suryani (ibu Aisyah – 45 tahun), Martoko (ayah Aisyah – 60 tahun), Danu
Mahendra (pacar Aisyah – 23 tahun), Fania Larasati (sahabat Aisyah – 18 tahun),
Sulistyani (bibi Aisyah – 37 tahun), dan Rahayu (ibu Danu – 43 tahun).