dc.description.abstract | Produktivitas kubis di Jawa Timur mengalami penurunan dari tahun 2015 ke 2016
yaitu dari 21,50 ton/ha menjadi 19,99 ton/ha (BPS, 2017). Penurunan
produktivitas ini diakibatkan beberapa faktor, salah satunya diakibatkan oleh
serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Pengendalian yang dilakukan
yaitu dengan menggunakan perpaduan pengendalian seperti mekanik, fisik, hayati
dan pestisida sebagai alternatif terakhir. Penanaman refugia termasuk
pengendalian dimana tanaman refugia berfungsi sebagai tempat perlindungan, dan
sumber pakan bagi arthropoda, khususnya musuh alami seperti predator dan
parasitoid. Prinsip penanaman refugia yaitu untuk meningkatkan musuh alami
diareal pertanaman kubis. Populasi arthropoda herbivor dan musuh alami pada
agroekosistem kubis yang sudah ditanami refugia akan diidentifikasi dan dihitung
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penanaman refugia terhadap populasi
arthropoda herbivor dan musuh alami yang terdapat pada agroekosistem kubis
serta produksi kubis. Jenis refugia yang digunakan yaitu bunga matahari
(Helianthus anuus), marigold (Tagetes erecta) dan bunga kertas (Zinnia elegans).
Teknik yang digunakan yaitu “border plant” dimana pengamatan arthropoda
herbivor dan musuh alami (predator dan parasitoid) serta polinator menggunakan
sweep net dan aspirator. Identifikasi dibantu dengan melihat buku panduan
Identifikasi milik Borror dan White (1998) dan melalui situs Bugguide.net (2007).
Hasil menunjukkan bahwa arthropoda herbivor masih mendominasi pada lahan
penelitian sebesar 46,90%, predator 38,90%, parasitoid 8,20%, serta polinator
5,90%. Produksi kubis tertinggi pada perlakuan bunga marigold (Tagetes erecta)
dengan rata-rata produksi sebesar 1,09 kg/tanaman. | en_US |