dc.description.abstract | Pembelajaran sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat
membangun karakter kebangsaan. Pembelajaran sejarah mengajarkan nilai-nilai
kearifan yang dapat digunakan untuk membentuk sikap, watak, melatih kecerdasan,
serta dapat membuat peserta didik merefleksikan kehidupan masa lampau dalam
kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan ilmu alam dimana peserta didik dapat
mengamati dan mengkaji fakta secara langsung dengan melakukan ujicoba.
Sedangkan dalam pembelajaran sejarah peserta didik dihadapkan pada fakta-fakta
yang tidak dapat diamati secara langsung di dalam kelas (Kochtar, 2008:14). Oleh
karena itu, dibutuhkan stimulus untuk mengemas pembelajaran sejarah yang
menarik yang dapat memproyeksikan peristiwa masa lampau ke hadapan peserta
didik.
Berdasarkan analisis performansi yang dilakukan di tiga SMA Negeri di
Kabupaten Jember, yaitu: (1) SMAN 1 Jember, (2) SMAN 3 Jember, dan (3) SMAN
Rambipuji, diperoleh fakta bahwa peserta didik kebanyakan kurang menyukai
kegiatan membaca, materi pelajaran biasanya peserta didik peroleh didalam kelas
saja. Salah satu penyebabnya yaitu ketersediaan variasi media pembelajaran yang
kurang beragam. Media pembelajaran yang digunakan yakni LKS, buku paket,
powepoint dan sesekali menggunakan video. Mereka kebanyakan merasa bosan
untuk mempelajari materi yang hanya bersumber dari buku paket, maupun LKS
karena dianggap penyajiannya yang monoton. Peserta didik lebih menyukai
penggunaan media pembelajaran seperti powerpoint dan video yang memiliki
tampilan visual yang baik, serta penyajian materi yang lebih ringkas dan menarik. | en_US |