dc.description.abstract | Saat ini telah timbul fenomena baru dimasyarakat Indonesia, yaitu
penggunaan vapor. Adanya vapor telah membuat rasa penasaran dan juga rasa
ingin tahu. Banyaknya kalangan muda seperti anak SMA dan juga mahasiswa
bahkan anak-anak mencoba menggunakan vapor. Vapor banyak dikonsumsi oleh
anak-anak muda berusia 20-30 tahun dimana mahasiswa termasuk dalam usia
tersebut. Hal ini dikarenakan vapor dirasa lebih aman dan stylish serta memiliki
sensasi merokok seperti rokok konvensional. Terdapat beberapa pihak yang
berpendapat bahwa dengan menggunakan vapor dapat membantu mengurangi
ketergantungan merokok dan juga sebagai alat untuk menghentikan kebiasaan
merokok. Namun ternyata, penggunaan vapor dapat memberikan efek merugikan
diantaranya dari cairan vapor yang mengandung nikotin dapat mengakibatkan
adiksi dan berbahaya bagi orang yang terkena paparannya, propilen glikol yang
membuat iritasi pernafasan, perisa (flavoring) yang tidak aman untuk inhalasi dan
beberapa dampak negatif lain yang dapat ditimbulkan seperti memasukkan
narkotika pada vapor, bertambahnya perokok pemula dan dual users, mantan
perokok kembali merokok, vapor menganggu kebijakan KTR, dan menyebabkan
luka bakar akibat meledaknya vapor dalam mulut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku mahasiswa pengguna vapor dan dampaknya pada kesehatan
dilakangan mahasiswa Universitas Jember. | en_US |