dc.description.abstract | China memiliki sebuah kebijakan atas etnis minoritas yang dijelaskan dalam
tiga prinsip khusus yang salah satunya adalah, semua kelompok etnis menjadi bagian
dari kebesaran bangsa china dan semua kelompok etnis memiliki status yang sama.
Status yang sama ini mengacu pada semua jenis hak dan kewajiban tanpa memandang
perbedaan etnis, bahasa, agama, adat istiadat, dan lain-lain. Pemerintah Pusat China
juga memiliki kebijakan publik dalam urusan agama yang salah satu isinya adalah
setiap warga China memiliki hak untuk percaya atau tidak percaya pada agama dan
setiap agama yang ada di China memiliki status yang sama. Namun dalam praktiknya,
tejadi ketidaksesuaian implementasi kebijakan Pemerintah Pusat China dengan
Pemerintah Provinsi Xinjiang terkait masalah etnis dan agama. Pemerintah Provinsi
Xinjiang melakukan tindakan represif dan diskriminatif terhadap kelompok etnis
Uighur di Kawasan Xinjiang yang merupakan bagian dari China.
Tujuan penelitian ini, adalah ingin mengetahui alasan mengapa Pemerintah
Provinsi Xinjiang melakukan praktik represif dan diskriminatif terhadap kelompok
etnis Uighur berdasarkan dengan pola pikir yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi
Xinjiang. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Peneliti berusaha untuk menganalisa praktik represif dan diskriminatif yang dilakukan
oleh pemerintah provinsi Xianjiang terhadap kelompok minoritas Uighur. Sesuai
dengan jenis penelitian kulitatif deskriptif. Data akan dikumpulkan, dideskripsikan,
dan melakukan analisis data berupa kata-kata yang diperoleh dari studi kepustakaan
yang kemudian akan dianalisis menggunakan menggunakan Konsep Etnis, teori
struktur sosial Alexander Wendt dan teori sekuritisasi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa alasan mengapa Pemerintah Provinsi
Xinjiang melakukan praktik represif dan diskriminatif yang dilakukan terhadap
kelompok etnis Uighur adalah karena adanya pola pikir yang terbentuk dari pemerintah
bahwa kelompok etnis Uighur dianggap sebagai kelompok teroris, separatis, ekstrimis
keagamaan. Sehingga pemerintah mengkonstruk masyarakat domestik China dengan
menggunakan cara sekuritisasi melalui pidato dari elit-elit politiknya yang ditujukan
pada masyarakat domestik China. Hal tersebut dilakukan agar pemerintah
mendapatkan bantuan dari masyarakat domestik China untuk menghancurkan
kelompok etnis Uighur dan menganggap kelompok etnis Uighur sebagai sebuah
ancaman serta segala macam bentuk sumber daya material yang dimiliki oleh
kelompok etnis Uighur untuk menyerang pemerintah dianggap sebagai sebuah
ancaman keamanan. | en_US |