dc.description.abstract | Anemia gravidarum adalah suatu keadaan saat kuantitas eritrosit di dalam
tubuh maupun hemoglobin yang dijumpai dalam eritrosit mengalami penurunan di
bawah nilai seharusnya yang terjadi pada masa kehamilan. Anemia yang terjadi
pada ibu hamil, meningkatkan terjadinya komplikasi pada kehamilan dan
persalinan, risiko kematian maternal, angka prematuritas, dan angka kematian
perinatal. Pada tahun 2017, Kabupaten Jember menjadi kabupaten dengan AKI
tertinggi di Jawa Timur dengan penyebab tertinggi adalah perdarahan saat
persalinan. Salah satu penyebab terjadinya perdarahan adalah anemia gravidarum.
Di tahun yang sama, prevalensi ibu hamil dengan anemia gravidarum di
Kabupaten Jember meningkat dari 11,94% ditahun 2016 menjadi 12,12%. Dari
keseluruhan Puskesmas yang ada di Jember, penyumbang prevalensi anemia
gravidarum tertinggi tahun 2017 berada di wilayah kerja Puskesmas Kalisat
sebesar 43,88%. Peningkatan prevalensi anemia merupakan masalah serius yang harus
ditangani dengan segera. Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk
mengatasi masalah anemia ibu hamil, namun upaya tersebut masih belum optimal
dan justru prevalensinya meningkat. Berdasarkan paparan masalah tersebut, peneliti perlu melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi kejadian anemia gravidarum trimester III di wilayah kerja
Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember tahun 2018. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan case control
study, yang dilaksanakan pada bulan Agustus–Oktober tahun 2018. Sampel dalam
penelitian ini terdiri dari kelompok anemia dan tidak anemia masing-masing
sebanyak 24 orang ibu hamil. Variabel yang diteliti terdiri dari variabel bebas
(tingkat pendidikan, pekerjaan, status pendapatan, jumlah anggota keluarga,
pemeriksaan ANC, paritas, infeksi kronis, kepatuhan konsumsi tablet Fe, dan pola konsumsi) dan variabel terikat (anemia gravidarum). Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara menggunakan kuesioner serta dokumentasi buku KIA
responden. Data dianalisis dengan menggunakan Chi Square Test dan Logistic
Regression (α = 0,05).
Hasil penelitian diperoleh bahwa dalam faktor underlying, mayoritas
responden berpendidikan dasar, tidak bekerja, berpendapatan rendah, dan
pemeriksaan ANC memenuhi K4 yang lebih banyak pada kelompok anemia. Pada
kategori keluarga kecil, lebih banyak pada kelompok tidak anemia. Dalam faktor
immediate, mayoritas responden kategori paritas rendah dan patuh mengkonsumsi
Fe lebih banyak pada kelompok tidak anemia. Pada kategori tidak pernah/ tidak
sedang menderita sakit kronis terjadi pada kelompok anemia dan tidak anemia
dengan jumlah sama besar. Pola konsumsi makanan paling sering dikonsumsi
adalah nasi, lauk hewani (telur dan ikan) lebih sering dikonsumsi kelompok tidak
anemia, lauk nabati (tempe dan tahu) dikonsumsi kelompok anemia maupun tidak
anemia dengan persentase sama besar, sayuran (bayam) lebih sering dikonsumsi
kelompok anemia, dan buah-buahan (jambu biji, pepaya, jeruk, dan pisang) lebih
sering dikonsumsi kelompok tidak anemia. Pola konsumsi inhibitor Fe (teh) lebih
sering dikonsumsi kelompok anemia. Berdasarkan analisis bivariabel bahwa variabel yang berhubungan dengan
kejadian anemia gravidarum trimester III dengan nilai p-value <0,05 adalah
tingkat pendidikan, pendapatan, paritas, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Berdasarkan analisis multivariabel bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh
terhadap kejadian anemia gravidarum adalah paritas, status pekerjaan, pendapatan,
dan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Sehingga dapat disimpulkan bahwa paritas, status pekerjaan, pendapatan,
dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dominan berpengaruh terhadap kejadian
anemia gravidarum. Untuk itu peneliti menyarankan untuk menguatkan kembali
konseling yang diberikan oleh bidan kepada ibu hamil, meningkatkan kegiatan
pembinaan pada tokoh masyarakat, meningkatkan kegiatan kelas ibu hamil,
sosialisasi tentang bahaya anemia gravidarum dan pentingnya mengkonsumsi
tablet Fe keseluruh masyarakat, menggencarkan sosialisasi mengenai penggunaan
metode kontrasepsi pada seluruh masyarakat. | en_US |