Show simple item record

dc.contributor.advisorHadisubroto, Yonas
dc.contributor.advisorWulandari, Pipiet
dc.contributor.authorSAVITRI, Dina Ayu
dc.date.accessioned2019-03-31T05:36:52Z
dc.date.available2019-03-31T05:36:52Z
dc.date.issued2019-03-31
dc.identifier.nimNIM152010101042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89947
dc.description.abstractAngka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Menurut data World Health Organization (WHO), angka kematian ibu di dunia pada tahun 2015 adalah 216 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah tertinggi berada di negara berkembang yaitu sebesar 302.000 kematian. Menurut survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI), angka kematian ibu pada tahun 2007 yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data survei kesehatan rumah tangga (SKRT) pada tahun 2001, penyebab langsung dari kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%). Sedangkan penyebab tidak langsung dari kematian ibu antara lain kurang energi kronis (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan resiko kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak menderita anemia. Target yang harus dicapai pada tahun 2010 untuk AKI sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup dengan cara mengurangi penyebab tidak langsung, seperti anemia (Dinas Kesehatan Jawa Timur, 2012). Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 g/dl (WHO, 2015). Secara umum, penyebab utama anemia pada kehamilan adalah defisiensi zat besi pada ibu hamil yang menyebabkan kadar hemoglobin menjadi rendah dan tidak dapat mencukupi kebutuhan tubuh akan oksigen untuk perfusi ke jaringan. Hal ini mengakibatkan metabolisme energi didalam otot terganggu dan terjadi penumpukkan asam laktat yang menyebabkan rasa lelah dan melemahnya kontraksi myometrium. Pada saat persalinan, anemia dapat menyebabkan kontraksi uterus yang tidak adekuat yang disebut dengan inersia uteri dan ditandai dengan perpanjangan fase persalinan (Price, 2005). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kejadian inersia uteri antara persalinan disertai dan tanpa disertai anemia di RSD dr. Soebandi Jember. Manfaat penelitian ini diantaranya bagi masyarakat umum, dinas kesehatan, RSD Dr. Soebandi, bagi institusi Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan bagi peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman di bidang Obstetri dan Ginekologi khususnya tentang kejadian inersia ueteri dan anemia pada persalinan. Rancangan penelitian yang dipakai adalah metode penelitian survei analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang telah mengalami persalinan dan tercatat dalam rekam medis di RSD dr. Soebandi Jember periode 1 Januari 2017 – 31 Desember 2017. Sampel dari penelitian ini adalah ibu yang telah mengalami persalinan dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dilakukan dengan cara memilih sampel dari rekam medis yang memenuhi kriteria penelitian baik inklusi maupun eksklusi dari kurun waktu periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Januari 2017 sampai jumlah sampel terpenuhi. Sebanyak 76 sampel didapatkan dari setiap bulan, sehingga diperoleh masing-masing 3 sampel anemia dan 3 sampel tidak anemia setiap bulannya. Dengan demikian, peneliti menggunakan penggabungan antara metode stratified, cluster dan consecutive sampling. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini ialah data sekunder. Data sekunder akan diperoleh peneliti dengan melihat rekam medis dari ibu hamil yang telah mengalami persalinan. Data demografi berupa usia ibu hamil dan paritas. Data klinis berupa kejadian inersia uteri dan data laboratoris berupa kadar hemoglobin. Pada analisis data dengan uji Chi Square (X²) maka diperoleh nilai significancy sebesar 0,011. Oleh karena nilai <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna pada kejadian inersia uteri antara persalinan disertai dan tanpa disertai anemia di RSD dr. Soebandi Jember.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152010101042;
dc.subjectInersia Uterien_US
dc.subjectWHOen_US
dc.subjectRSD Dr. Soebandien_US
dc.titlePerbedaan Kejadian Inersia Uteri antara Persalinan Disertai dan Tanpa Disertai Anemia di RSD dr. Soebandi Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record