Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetyo, Rony
dc.date.accessioned2019-03-06T07:31:22Z
dc.date.available2019-03-06T07:31:22Z
dc.date.issued2019-03-06
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89757
dc.descriptionJember: Fakultas Kedokteran - UNEJ, 2019en_US
dc.description.abstractPenyakit kusta di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Disamping prevalensi yang cukup tinggi penyakit ini menyebabkan dampak sosial yang negatif terutama akibat cacat yang ditimbulkannya. Dari itu Departemen Kesehatan bertekad untuk melakukan pemberantasan secara intensif dengan menurunkan prevalensi lebih kecil dari 1 per 10.000 penduduk pada tahun 2000, sesuai dengan target global dari WHO. Program ini lebih dikenal dengan program Eliminasi Kusta Tahun 2000 (EKT 2000). Dalam Pelita V telah banyak kemajuan yang dicapai seperti meningkatnya jumlah penderita yang dapat disembuhkan dan menurunnya angka prevalensi dari enam menjadi 3 per 10.000 penduduk. Namun angka prevalensi masih jauh dari sasaran yang ingin dicapai. Oleh sebab itu upaya peningkatan pengelolaan program sangat diperlukan baik dalam pembenahan petunjuk teknis operasional maupun melalui kerja keras petugas pelaksana dilapangan, lebih-lebih mengingat kurun waktu sampai tahun 2000 bukan waktu yang cukup panjang. Mahasiswa kedokteran seharusnya tahu tentang program eliminasi kusta, khususnya yang sedang melakukan kepanitraan/koass di Puskesmas. Karena obat-obat kusta tidak disediakan di semua apotik. Tetapi justru ada di puskesmas-pukesmas dan rumah sakit yang ditunjuk. Sudah seharusnya apabila mahasiswa mengerti dan memahami tentang pengobatan kusta di Puskesmas secara detail sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah melalui program eradikasi kusta.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectManagemenen_US
dc.subjectKustaen_US
dc.subjectPuskesmasen_US
dc.titleManagemen Kusta di Puskesmasen_US
dc.typeTexbooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record