Show simple item record

dc.contributor.authorIka Dwi Safitri
dc.date.accessioned2013-12-15T23:08:39Z
dc.date.available2013-12-15T23:08:39Z
dc.date.issued2013-12-15
dc.identifier.nimNIM040210302370
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8966
dc.description.abstractSejarah Kristenisasi masyarakat Madura di kecamatan Sumberjambe dimulai sejak datangnya agama Kristen yang dibawa oleh Java Comitee yaitu suatu badan khusus yang bergerak untuk menyebarkan agama Kristen dikalangan orang-orang Madura yang terjadi pada tahun 1880. Pekabaran injil terhadap suku Madura ini merupakan sebuah misi besar yang penuh dengan hambatan dan rintangan karena suku Madura yang terkenal sangat fanatik terhadap agama Islam dan terkenal pula dengan slogannya “ Abanthal Syahadat, Asapo Iman, Apayung Allah” pada akhirnya mampu ditembus oleh gerakan kaum sabilis. Sehingga ada sebagian dari suku Madura tersebut yang memeluk agama Kristen. Keunikan tentang suku Madura yang memeluk agama Kristen di kecamatan Sumberjambe ini kemudian menjadikan kecamatan Sumberjambe semakin dikenal masyarakat luas, karena masyarakat Madura di kecamatan ini berbeda dengan masyarakat Madura di kecamatan-kecamatan yang lain yang sebagian besar masyarakat Maduranya beragama Islam. Fenomena ini mengindikasikan bahwa dalam kehidupan masyarakat Madura yang bernafaskan Islam masih ada masyarakat Madura yang terpengaruh untuk memeluk keyakinan berbeda dari nenek moyang suku Madura dan saudara-saudaranya. Fenomena ini kemudian menjadi permasalahan yang unik dan dicari pemecahannnya. Melihat beberapa aspek yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana latar belakang masuknya agama Kristen di kecamatan Sumberjambe tahun 1880-2008 (2) bagaimana proses Kristenisasi masyarakat Madura di kecamatan Sumberjambe (3) bagaimana potret kehidupan masyarakat Madura setelah memeluk agama Kristen. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui dan mengkaji lebih dalam mengenai latar belakang masuknya agama Kristen di kecamatan Sumberjambe tahun 1880-2008 (2) potret kehidupan masyarakat Madura dan perkembangannya serta perubahan yang terjadi setelah agama Kristen masuk dan berkembang di kecamatan Sumberjambe dalam kurun waktu 1880-2008. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah (Heuristik, Kritik, Interpretasi, Historiografi) dengan memanfaatkan teknik wawancara, observasi, dan studi pustaka serta pendekatan antropologi budaya dan sosiologi agama sebagai pisau analisanya. Potret kehidupan masyarakat Madura sebelum datangnya agama Kristen adalah sebuah kelompok masyarakat yang sangat memegang teguh prinsip agama Islam dimana Islam sudah meresap dan mewarnai kehidupan masyarakat Madura terutama dalam kehidupan beragama. Oleh karena itu jika ada suku Madura yang beragama lain selain Islam, maka identitas kemaduraannya tidak diakui bahkan bisa hilang sama sekali. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa masyarakat Madura yang teguh dalam kehidupan beragama dapat dipengaruhi dan berpindah keyakinan jika sudah berhadapan dengan masalah ekonomi, perkawinan, religiusitas dan lain-lain Manfaat penelitian dari penelitian ini adalah (1) Bagi masyarakat luas sekaligus bagi Pembaca, memberikan gambaran tentang perubahan suku Madura yang memeluk agama Kristen. Dengan pemaparan hal tersebut diharapakan dapat lebih memahami tentang kemajemukan serta karakter-karakter masyarakat yang memang sangat beragam dan diharapkan pula masyarakat mampu menangani hal-hal yang berhubungan dengan kemajemukan tersebut. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dan wahana informasi tentang perkembangan dari kehidupan keagamaan di kecamatan Sumber Jambe sebagai suatu warisan budaya (2) Bagi Pemerintah Kabupaten Jember, dapat memberikan informasi tentang keberadaan masyarakat Kristen Madura dan diharapkan pula dapat dijadikan sebagai salah satu referensi sejarah lokal. Sehingga dapat dilestarikan sebagai peninggalan sejarah lokal kabupaten Jember (3) Bagi Almamater, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi dan sumbangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi (4) Bagi Ilmu Sejarah, dapat memperkaya khasanah kajian sejarah sosial, khususnya tentang masyarakat Kristen Madura (5) Bagi Penulis, dapat memahami dan mengkaji lebih dalam mengenai masyarakat Kristen Madura di kecamatan Sumberjambe dan dapat mengambil pelajaran serta nilai-nilai positif yang dimiliki oleh masyarakat Kristen Sumber Pakem dan sekitarnya tanpa harus memandang perbedaan agama dan suku bangsa. Sejarah Kristenisasi masyarakat Madura di kecamatan Sumberjambe ini dimulai dari adanya misi khusus pekabaran injil yang dibawa oleh Java Comitee yaitu sebuah badan khusus penyebaran agama Kristen yang dibentuk oleh Belanda pada tahun 1854 dan memfokuskan pelayanannya di wilayah Jawa Timur khususnya di Bondowoso dan Sumberpakem kecamatan Sumberjambe, keberhasilan misi ini terbukti ketika pada tanggal 23 Juli 1882 terjadi pembaptisan orang Madura yang pertama yaitu P.Bing atau Sadin yang diikuti oleh saudara-saudaranya yang lain pada tahun 1884. Lahan pekabaran injil di Sumberjambe ini relatif lancar, hal ini disebabkan adanya faktor homogenitas kehidupan penduduk yang mayoritas petani dan sebagian besar berasal dari suku Madura. Namun demikian tidak berarti proses kristenisasi ini tidak mengalami hambatan, karena masyarakat Madura sangat fanatik terhadap ajaran agama Islam dan tetap memegang teguh budaya santrinya yang bernafaskan Islam.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040210302370;
dc.subjectKristenisasi, Masyarakat Madura, Jember tahun 1880-2008en_US
dc.titleSEJARAH KRISTENISASI MASYARAKAT MADURA DI KECAMATAN SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBER TAHUN 1880-2008en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record