dc.description.abstract | Sejarah Kristenisasi masyarakat Madura di kecamatan Sumberjambe dimulai
sejak datangnya agama Kristen yang dibawa oleh Java Comitee yaitu suatu badan
khusus yang bergerak untuk menyebarkan agama Kristen dikalangan orang-orang
Madura yang terjadi pada tahun 1880. Pekabaran injil terhadap suku Madura ini
merupakan sebuah misi besar yang penuh dengan hambatan dan rintangan karena
suku Madura yang terkenal sangat fanatik terhadap agama Islam dan terkenal pula
dengan slogannya
“ Abanthal Syahadat, Asapo Iman, Apayung Allah” pada akhirnya
mampu ditembus oleh gerakan kaum sabilis. Sehingga ada sebagian dari suku
Madura tersebut yang memeluk agama Kristen.
Keunikan tentang suku Madura yang memeluk agama Kristen di kecamatan
Sumberjambe ini kemudian menjadikan kecamatan Sumberjambe semakin dikenal
masyarakat luas, karena masyarakat Madura di kecamatan ini berbeda dengan
masyarakat Madura di kecamatan-kecamatan yang lain yang sebagian besar
masyarakat Maduranya beragama Islam. Fenomena ini mengindikasikan bahwa
dalam kehidupan masyarakat Madura yang bernafaskan Islam masih ada masyarakat
Madura yang terpengaruh untuk memeluk keyakinan berbeda dari nenek moyang
suku Madura dan saudara-saudaranya. Fenomena ini kemudian menjadi permasalahan
yang unik dan dicari pemecahannnya.
Melihat beberapa aspek yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang
dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana latar belakang masuknya agama
Kristen di kecamatan Sumberjambe tahun 1880-2008 (2) bagaimana proses
Kristenisasi masyarakat Madura di kecamatan Sumberjambe (3) bagaimana potret
kehidupan masyarakat Madura setelah memeluk agama Kristen.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui dan mengkaji lebih
dalam mengenai latar belakang masuknya agama Kristen di kecamatan Sumberjambe
tahun 1880-2008 (2) potret kehidupan masyarakat Madura dan perkembangannya
serta perubahan yang terjadi setelah agama Kristen masuk dan berkembang di
kecamatan Sumberjambe dalam kurun waktu 1880-2008.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah (Heuristik, Kritik,
Interpretasi, Historiografi) dengan memanfaatkan teknik wawancara, observasi, dan
studi pustaka serta pendekatan antropologi budaya dan sosiologi agama sebagai pisau
analisanya. Potret kehidupan masyarakat Madura sebelum datangnya agama Kristen
adalah sebuah kelompok masyarakat yang sangat memegang teguh prinsip agama
Islam dimana Islam sudah meresap dan mewarnai kehidupan masyarakat Madura
terutama dalam kehidupan beragama. Oleh karena itu jika ada suku Madura yang
beragama lain selain Islam, maka identitas kemaduraannya tidak diakui bahkan bisa
hilang sama sekali. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa masyarakat
Madura yang teguh dalam kehidupan beragama dapat dipengaruhi dan berpindah
keyakinan jika sudah berhadapan dengan masalah ekonomi, perkawinan, religiusitas
dan lain-lain
Manfaat penelitian dari penelitian ini adalah (1) Bagi masyarakat luas
sekaligus bagi Pembaca, memberikan gambaran tentang perubahan suku Madura
yang memeluk agama Kristen. Dengan pemaparan hal tersebut diharapakan dapat
lebih memahami tentang kemajemukan serta karakter-karakter masyarakat yang
memang sangat beragam dan diharapkan pula masyarakat mampu menangani hal-hal
yang berhubungan dengan kemajemukan tersebut. Bagi pembaca, hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan dan wahana informasi tentang
perkembangan dari kehidupan keagamaan di kecamatan Sumber Jambe sebagai suatu
warisan budaya (2) Bagi Pemerintah Kabupaten Jember, dapat memberikan informasi
tentang keberadaan masyarakat Kristen Madura dan diharapkan pula dapat dijadikan
sebagai salah satu referensi sejarah lokal. Sehingga dapat dilestarikan sebagai
peninggalan sejarah lokal kabupaten Jember (3) Bagi Almamater, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan tambahan referensi dan sumbangan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi (4) Bagi
Ilmu Sejarah, dapat memperkaya khasanah kajian sejarah sosial, khususnya tentang
masyarakat Kristen Madura (5) Bagi Penulis, dapat memahami dan mengkaji lebih
dalam mengenai masyarakat Kristen Madura di kecamatan Sumberjambe dan dapat
mengambil pelajaran serta nilai-nilai positif yang dimiliki oleh masyarakat Kristen
Sumber Pakem dan sekitarnya tanpa harus memandang perbedaan agama dan suku
bangsa.
Sejarah Kristenisasi masyarakat Madura di kecamatan Sumberjambe ini
dimulai dari adanya misi khusus pekabaran injil yang dibawa oleh Java Comitee yaitu
sebuah badan khusus penyebaran agama Kristen yang dibentuk oleh Belanda pada
tahun 1854 dan memfokuskan pelayanannya di wilayah Jawa Timur khususnya di
Bondowoso dan Sumberpakem kecamatan Sumberjambe, keberhasilan misi ini
terbukti ketika pada tanggal 23 Juli 1882 terjadi pembaptisan orang Madura yang
pertama yaitu P.Bing atau Sadin yang diikuti oleh saudara-saudaranya yang lain pada
tahun 1884.
Lahan pekabaran injil di Sumberjambe ini relatif lancar, hal ini disebabkan
adanya faktor homogenitas kehidupan penduduk yang mayoritas petani dan sebagian
besar berasal dari suku Madura. Namun demikian tidak berarti proses kristenisasi ini
tidak mengalami hambatan, karena masyarakat Madura sangat fanatik terhadap ajaran
agama Islam dan tetap memegang teguh budaya santrinya yang bernafaskan Islam. | en_US |