Show simple item record

dc.contributor.authorFani Ahmad Ariwibowo
dc.date.accessioned2013-12-15T14:14:32Z
dc.date.available2013-12-15T14:14:32Z
dc.date.issued2013-12-15
dc.identifier.nimNIM060210302362
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8958
dc.description.abstractNahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi sosial keagamaan yang didirikan pada 13 Januari 1926 sebagai wadah bagi masyarakat muslim Indonesia untuk mempertahankan keberadaan ideologi ahlussunnah wal jama’ah. Dalam perkembangan organisasi NU dari awal berdiri hingga tahun 2010 mengalami berbagai kondisi sebagai jam’iyah dan sebagai partai politik. Pada muktamar ke-27 di Situbondo tahun 1984, NU menegaskan gerakannya untuk tidak terjun dalam politik praktis dan lebih mengutamakan melakukan gerakan sosial keagamaan yaitu NU kembali ke khittah 1926. Pilihan tersebut membawa konsekuensi tersendiri bagi NU, terdapat beberapa faksi dalam tubuh NU yang memiliki pandangan tentang khittah yang berbeda. Perbedaan pandangan faksi-faksi dalam tubuh NU dalam menyikapi gagasan kembali ke khittah 1926 berakibat konflik dalam internal NU. Konflik yang terjadi menjadikan warga NU melakukan beragam partisipasi politiknya, baik dalam partai politik, organisasi NU itu sendiri serta dalam pemerintahan. Peranan tokoh NU dalam menetralisir konflik antak faksi dalam tubuh NU mutlak diperlukan agar organisasi tersebut dapat berkembang guna membangun bangsa Indonesia. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik NU pasca muktamar ke-27 di Situbondo tahun 1984, bagaimanakah partisipasi politik NU pasca muktamar ke-27 di Situbondo tahun 1984-1998 serta bagaimanakah partisipasi politik NU pasca reformasi tahun 19982010. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik yang dilakukan oleh NU pasca muktamar ke27 di Situbondo tahun 1984, mengetahui partisipasi politik NU pasca muktamar ke- 27 di Situbondo tahun 1984-1998 sera untuk mengetahui partisipasi politik NU pasca reformasi tahun 1998-2010. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi. Adapun hasil penelitian dari partisipasi politik Nahdlatul Ulama pasca muktamarke-27 di Situbondo tahun 1984-2010 adalah faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik NU pasca muktamar ke-27 di Situbondo tahun 1984 terdapat dua faktor. Pertama, faktor internal yaitu ; munculnya generasi ketiga NU yang didominasi oleh kaum muda NU; adanya faksi politik dalam NU yang masih menginginkan membawa NU untuk melakukan politik praktis; terdapat pembedaan penafsiran tokoh NU terhadap gerakan kembali ke khittan 1926; muncul perbedaan penafsiran para tokoh NU terkait hubungan NU dengan negara. Kedua, faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi politik NU adalah adanya keputusan NU untuk memberi kebebasan kepada warganya untuk menentukan pilihan politiknya yang dimanfaatkan oleh organisasi politik merebut masasa pendukung NU. Partisipasi politik NU pasca muktamar ke-27 di Situbondo tahun 1984-1988 adalah NU menerima azas Pancasila sebagai azas tunggal organisasi, NU melepaskan ikatan organisatoris dari PPP guna mewujudkan budaya politik primordialis, NU berpartisipasi dalam pemilu 1987 dengan tidak memperkenankan warganya untuk golput, NU berpartisipasi dalam pemilu 1992 dengan menyukseskannya, partisipasi politik NU pada pemilu 1997. Partisipasi politik NU pada tahun 1998-2010 tergolong aktif sesuai dengan pendapat Ramlan Surbakti yang mengungkapkan bahwa partisipasi aktif adalah mengajukan alternatif kebijakan umum yang berlainan dengan kebijakan pemerintah, mengajukan kritik dan perbaikan untuk meluruskan kebijakan, membayar pajak dan memilih pemimpin. Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan adalah NU sebagai organisasi sosial keagamaan di Indonesia haruslah konsisten dalam partisipasi politik di Indonesia supaya tetap dijaga. Keberlangsungan programprogram yang ada dalam NU ditingkatkan guna dapat meningkatkan kesejahteraan warga NU khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210302362;
dc.subjectPartisipasi Politik, Nahdlatul Ulama, Pasca Muktamar ke-27, Situbondo Tahun 1984-2010en_US
dc.titlePARTISIPASI POLITIK NAHDLATUL ULAMA PASCA MUKTAMAR KE27 DI SITUBONDO TAHUN 1984-2010en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record