dc.description.abstract | Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan salah satu dari kelompok penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama morbiditas kronis dan kematian di seluruh dunia. Manifestasi awal pada pasien PPOK adalah batuk, produksi sputum, napas pendek sedang yang berkembang menjadi nafas pendek akut atau hiperventilasi dengan disertai diafragma mendatar yang menyebabkan rasa kenyang dan kembung sehingga membuat pasien tidak mau makan (anoreksia). Kondisi anoreksia pada pasien PPOK akan menyebabkan asupan makan pada pasien tidak adekuat sehingga pasien mengalami masalah keperawatan kekurangan nutrisi.
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan PPOK pada Tn. S dan Ny. M dengan masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Desain yang digunakan adalah laporan kasus terhadap pasien PPOK dengan menggunakan pengumpulan data berdasarkan lembar WOD (wawancara, observasi dan dokumentasi). Partisipan terdiri dari dua orang pasien yang memenuhi kriteria partisipan. Intervensi yang dilakukan untuk mengurangi masalah tersebut adalah dengan melakukan terapi nutrisi dimana fokus tindakan keperawatan adalah menganjurkan makan porsi kecil dan sering dengan peningkatan konsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin A dan C. Intervensi ini dilakukan bertepatan dengan jadwal makan siang dan sore pasien dengan frekuensi tindakan satu hari sekali selama tiga hari.
Hasil yang didapatkan setelah dilaksanakan implementasi keperawatan pada kedua pasien adalah tujuan tercapai sebagian. Pada kedua pasien pada hari ketiga penelitian telah menunjukkan peningkatan berat badan 0,5 kg selama tiga hari penelitian. Adapun indikator kriteria hasil yang berhasil dicapai kedua pasien adalah mempertahankan berat badan, mengungkapkan tekad mematuhi diet, menoleransi diet yang dianjurkan, dan melaporkan tingkat energi yang adekuat
Dari hasil tersebut, bagi peneliti selanjutnya mengenai PPOK dengan masalah keperawatan yang sama diharapkan untuk lebih memfokuskan pada diit sayur dan buah-buahan serta mengembangkan intervensi terapi nutrisi yaitu dengan pemberian suplemen penambah nafsu makan. Bagi perawat diharapkan meningkatkan frekuensi advokasi nutrisi kepada pasien sejak awal pasien dirawat dengan berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memonitor progresifitas penyakit, meminimalkan terjadinya komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Pada keluarga pasien diharapkan untuk lebih memperhatikan terkait pola makan pasien di rumah baik saat dalam kondisi sehat maupun sakit. | en_US |