Show simple item record

dc.contributor.authorUNTUNG EKO CAHYONO
dc.date.accessioned2013-12-15T13:11:48Z
dc.date.available2013-12-15T13:11:48Z
dc.date.issued2013-12-15
dc.identifier.nimNIM070210301087
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8940
dc.description.abstractBelajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Anak mempunyai kekuatan sendiri untuk mencari, mencoba, menemukan dan mengembangkan dirinya sendiri. Dengan demikian, segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri. Pembelajaran itu akan lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahui dari informasi yang disampaikan guru. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa maka akan membuat siswa leibh bersemangat untuk belajar karena terlibat secara aktif didalam proses belajar, yang pada akhirnya juga akan berpengaruh pada kualitas hasil belajar siswa itu sendiri. Kegiatan pembelajaran tidak pernah lepas dari kegiatan yang dilakukan dengan guru dan siswa. Salah satu komponen yang penting dalam pendidikan adalah guru. Seorang guru harus mampu menciptakan situasi pembelajaran di kelas secara kondusif. Untuk menciptakan suasana kondusif tersebut maka kemampuan yang harus dimiliki guru di antaranya adalah menguasai pengetahuan tentang teori belajar dan pengajaran, prinsip belajar dan mengajar, keterampilan di dalam proses pembelajaran, melaksanakan metode belajar mengajar, memilih dan menggunakan media pengajaran serta metode pembelajaran yang tepat. Metode mengajar yang telah digunakan oleh guru ekonomi dikelas XI IPS adalah pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw. Pada pembelajaran ini siswa terlibat secara aktif didalam mengikuti pelajaran karena didalam metode jigsaw siswa dituntut untuk mampu menguasai materi yang di diskusikan secara bersama-sama di dalam kelompok ahli, kemudian siswa akan kembali ke kelompok asal dan menjelaskan mengenai materi apa yang telah diperoleh dari diskusi kelompok ahli. Pada pembelajaran kooperatif metode jigsaw proses penyampaian informasi materi pembelajaran tidak lagi terpusat dari guru kepada siswa,melainkan siswa akan menerima penyampaian materi dari teman kelompoknya. Proses belajar tersebut, berakibat pada nilai hasil ulangan harian siswa yang baik. Guru kelas XI IPS menginginkan adanya suatu metode pembelajaran yang bervariasi yang dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Jika proses belajar siswa yang terjadi di kelas lebih meningkat, diharapkan nilai hasil belajar juga akan meningkat. Untuk itu, peneliti menawarkan konsep pembelajaran kooperatif yang baru dan berbeda kepada guru bidang studi ekonomi yaitu Metode Group Investigation. Pada pembelajaran kooperatif Metode Group Investigation siswa dituntut untuk melakukan investigasi bersama kelompoknya. Langkah-langkah dari Metode Group Investigation yaitu mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis data kemudian membuat kesimpulan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparasional yang bertujuan untuk mengetahui perbedaaan aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui metode Jigsaw dengan yang diperoleh melalui metode Group Investigation pada mata pelajaran ekonomi Materi Perdagangan internasional tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Rambipuji dimana subyek yang diteliti adalah siswa kelas XI IPS. Metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive area. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX IPS 1 sampai dengan kelas XI IPS 3. Sampel yang digunakan adalah kelas IPS 3 sebagai kelas kontrol, yaitu kelas yang menggunakan metode Jigsaw dan kelas IPS 1 sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan metode Group Investigation. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, observasi, wawancara dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Sebelum melakukan uji t terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan anova dan dilakukan uji normalitas menggunakan chi square. Aktivitas siswa dalam kelas yang menggunakan metode Jigsaw secara keseluruhan memiliki rata-rata skor sebesar 3,06 yang termasuk dalam kriteria sedang, sedangkan pada metode Group Investigation menunjukkan kriteria Tinggi dengan skor sebesar 3,61. Dari hasil uji analisis data observasi aktivitas siswa diperoleh nilai t hitung =11,68 yang melebihi harga t =1,98 dengan d.b. 64 pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji analisis data nilai ulangan dengan taraf signifikasi 5 % dan d.b. 64 diperoleh t tes = 6,76 yang melebihi harga t tabel = 1,98. Berdasarkan hasil penghitungan Uji t dapat diketahui bahwa nilai t hitung tabel > dari t dengan demikian hipotesis nol (H o ) ditolak dan hipotesis kerja (H a tabel ) diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa yang signifikan melalui penerapan metode Jigsaw dan metode Group Investigation. Nilai rata-rata siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran Metode Jigsaw sebesar 80,30; sedangkan nilai rata-rata siswa pada kelas yang menggunakan Metode Group Investigation sebesar 91,66. Hal tersebut menunjukkan bahwa Metode Group Investigation lebih baik dibandingkan dengan Metode Diskusi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210301087;
dc.subjectAktivitas Dan Hasil Belajar Siswa, Jigsaw, Group Investigationen_US
dc.titlePERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DENGAN METODE GROUP INVESTIGATIONen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record