dc.description.abstract | Chronic traumatic encephalopathy (CTE) merupakan sindrom neurodegeneratif progresif yang disebabkan cedera
otak berulang yang akan mengakibatkan demensia, alzheimer dan parkinsonisme. Cedera otak traumatik
meningkatkan radikal bebas di otak kemudian menyebabkan stres oksidatif dan menginduksi peroksidasi lipid yang
akan merusak sel neuron dan menghasilkan MDA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
pemberian ALA dengan kadar MDA otak tikus model cedera otak traumatik dan dosis efektifnya. 28 ekor tikus
dibagi secara acak menjadi 7 kelompok. Kelompok N tanpa perlakuan, K(-) diberikan NaCl 1,5 mL, K(+) diberikan
citicoline 6,75 mg, K1 diberikan ALA 1,0125 mg, K2 diberikan ALA 2,025 mg, K3 diberikan ALA 4,05 mg, K4 diberikan
ALA 8,1 mg dan mendapat perlakuan cedera otak traumatik selama 30 hari yang dilakukan dengan menjatuhkan
beban 245 g di kepala tikus pada ketinggian 35 cm. Pengukuran kadar MDA otak pada hari ke-31 dengan metode
MDA-TBA menggunakan spektrofotometer. Hasil rata-rata kadar MDA otak N 1,64 µg/mL; K(+) 2,09 µg/mL; K(-)
4,87 µg/mL; K1 2,73 µg/mL; K2 2,68 µg/mL; K3 2,20 µg/mL dan K4 2,02 µg/mL. Uji korelasi Pearson menunjukkan
hubungan negatif yang kuat dan signifikan (r= -0,790) antara pemberian ALA dengan kadar MDA otak tikus
(p<0,05). Dosis efektif ALA adalah 8,625 mg/150gBB. | en_US |