Show simple item record

dc.contributor.advisorHAYATI, Nurul
dc.contributor.authorAGUSTINA, Siti Lailia
dc.date.accessioned2019-01-03T03:36:44Z
dc.date.available2019-01-03T03:36:44Z
dc.date.issued2019-01-02
dc.identifier.nim152303101020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89296
dc.description.abstractPersalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. Pencegahan komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir. Penyesuaian ini sangat penting dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir . Namun dalam beberapa kasus persalinan untuk menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir serta indikasi lainnya yang mengharuskan untuk dilakukan operasi sectio caesarea. Dampak fisik atau dampak fisiologis yang sering muncul pada pasien paska sectio caesarea ini terutama rasa nyeri akibat dari efek pembedahan. Nyeri yang dirasakan dapat mengganggu istirahat tidur klien juga mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga pasien membutuhkan bantuan, kesulitan memberikan ASI kepada bayinya secara mandiri dengan segera. Selain dampak fisik, tindakan sectio caesarea juga menimbulkan dampak psikologis. Pada psikologis, akan berkaitan dengan pemahaman nyeri selama hamil dan melahirkan. Stress pada situasi ini menstimulasi system saraf simpatis untuk melepaskan neurotransmitter hormonal noradrenalin dan adrenalin. Rasa nyeri yang muncul dapat menghambat aktivitas (mobilisasi) klien dan menjadi salah satu alas an klien tidak mau bergerak. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan Post Operasi Sectio Caesarea pada Ny.N dan Ny.V dengan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik. Metode yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus yang menggunakan pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap klien post op Sectio Caesarea. Metode wawancara dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap kerja, dan tahap terminasi. Metode observasi untuk mengobservasi keadaaan klien antara lain rabaan, sentuhan dan pendengaran. Dan metode dokumentasi menggunakan rekam medik klien dan asuhan keperawatan pada kedua klien post op sectio caesarea dengan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik. Hasil yang didapatkan setelah dilaksanakan implementasi keperawatan pada kedua klien adalah tujuan tercapai seluruhnya. Pada klien 1 pada hari ketiga telah mampu berpindah tempat secara mandiri dengan tahap menggerakkan panggul kanan kiri, bergerak dari posisi duduk ke posisi berdiri, postur tubuh klien saat berjalan tidak membungkuk, klien dapat berpindah dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya. Pada klien 2 pada hari ketiga telah mampu berpindah tempat secara mandiri dengan tahap menggerakkan paggul kanan kiri, bergerak dari posisi duduk ke posisi berdiri, postur tubuh klien saat berjalan tidak membungkuk, klien dapat berpindah dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya. Dari hasil tersebut, bagi peneliti selanjutnya mengenai Post Operasi Sectio Caesarea dengan masalah keperawatan yang sama diharapkan untuk lebih memfokuskan pada mobilisasi dini. Perawat juga dapat mengatasi nyeri post sectio caesarea baik secara mandiri maupun secara kolaboratif dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan farmakologis dan pendekatan non farmakologis. Pendekatan farmakologis merupakan pendekatan kolaborasi antara dokter dengan perawat yang menekankan pada pemberian obat yang mampu menghilangkan sensasi nyeri. Sedangkan pendekatan non farmakologis merupakan pendekatan untuk menghilangkan nyeri dengan menggunakan teknik manajemen nyeri yang meliputi, stimulasi dan massage kutaneus, terapi es dan panas, stimulasi syaraf eliktris transkutan, distraksi, imajinasi terbimbing, hipnosis, dan teknik relaksasi nafas dalam, sehingga dapat mempercepat kesembuhan dan klien dapat melakukan mobilisasi secara mandiri. Bagi perawat diharapkan dapat menambah sumber wawasan dan menambah pengetahuan, serta dapat mengaplikasikan pada klien untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan post SC. Pada keluarga klien agar menjadikan pengalaman untuk menambah wawasan keluarga dalam menangani post SC dengan perawatan mobilisasi dini yang optimal.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKeperawatanen_US
dc.subjectPost Operasi Sectio Caesareaen_US
dc.subjectSectio Caesareaen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Pada Ny. N dan Ny. V Post Operasi Sectio Caesarea dengan Masalah Keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik di Ruang Teratai RSUD Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2018en_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record