Show simple item record

dc.contributor.advisorOCHTA, Dwi
dc.contributor.authorARISANDY, Resa
dc.date.accessioned2018-12-28T07:41:03Z
dc.date.available2018-12-28T07:41:03Z
dc.date.issued2018-12-28
dc.identifier.nim152303101103
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89259
dc.description.abstractTuberculosis paru merupakan penyakit menular yang mematikan, namun masyarakat menganggap TB paru merupakan penyakit yang biasa, bukan penyakit yang serius karena kebanyakan penderita TB paru masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Manajemen kesehatan keluarga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam penyakit ini, karena penyakit ini membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pengobatan sehingga keluarga sangat berperan penting dalam program pengobatan penyakit ini. Pemberian pendidikan kesehatan dan pengobatan secara teratur sangat diperlukan oleh penderita TB paru agar keluarga dan pasien mampu melaksanakan rencana keperawatan yang dapat diterima sehingga penyakit ini bisa sembuh tanpa adanya penularan kepada anggota keluarga lain. Penulisan laporan tugas akhir ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dan pasien TB paru dengan masalah keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Lumajang Tahun 2018. Penulisan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus yang menggunakan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi pada 2 keluarga pasien TB paru dengan masalah keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga. Hasil pengkajian yang didapatkan pada keluarga yang menderita TB paru yaitu kurang perhatian terhadap penyakitnya dengan pasien tidak melakukan pengobatan, dan kegagalan mengurangi faktor resiko dengan keluarga tidak menggunakan masker saat berinteraksi dengan pasien. Intervensi keperawatan pada pasien TB paru dengan masalah keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga, data yang digunakan terdapat 9 (sembilan) intervensi keperawatan yaitu pengajaran batuk efektif, pemberian pendidikan TB paru secara detail, pengajaran cara membuang sputum yang benar, anjurkan membuka ventilasi, anjuran menjemur peralatan tidur, pengajaran pembuatan cairan desinfektan untuk membuang sputum, kaji kemampuan pasien memanfaatkan fasilitas kesehatan,kaji kemampuan keluarga dalam menyediakan sumberdaya untuk pengobatan TB. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada keluarga pasien TB paru dengan masalah keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga sudah sesuai dengan intervensi keperawatan yaitu mengajarkan batuk efektif, mengajarkan cara membuang dahak yang benar, mengajarkan cara membuat cairan desinfektan untuk pembuangan sputum, memberikan pendidikan kesehatan mengenai TB paru, menganjurkan membuka ventilasi setiap hari, dan menganjurkan menjemur peralatan tidur minimal 1 kali dalam seminggu. Pada tahap evaluasi keperawatan, yaitu dari 6 (enam) kriteria hasil terdapat 3 (tiga) kriteria hasil yang berhasil dicapai selama 3(tiga) kali kunjungan yaitu keluarga berpartisipasi dalam menyediakan perawatan, keluarga mengungkapkan keinginan untuk mendukung anggota keluarga yang sakit, keluarga meminta informasi mengenai penyakit TB paru. Untuk mencapai 6 kriteria hasil yang direncanakan pada keluarga pasien TB paru dengan masalah keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga perlu dilakukan kunjungan lebih dari 3 (tiga) kali kunjungan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKeperawatan keluargaen_US
dc.subjectTuberkulosis Paruen_US
dc.subjectManajemen Kesehatan Keluargaen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan Keluarga Tuberkulosis Paru Pada Tn.A Dan Tn.T Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Rogotrunan Kabupaten Lumajang Tahun 2018en_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record