dc.description.abstract | Tuberculosis paru merupakan penyakit menular yang mematikan, namun
masyarakat menganggap TB paru merupakan penyakit yang biasa, bukan penyakit
yang serius karena kebanyakan penderita TB paru masih bisa melakukan aktivitas
seperti biasa. Manajemen kesehatan keluarga merupakan faktor yang sangat
berpengaruh dalam penyakit ini, karena penyakit ini membutuhkan waktu yang
sangat lama dalam pengobatan sehingga keluarga sangat berperan penting dalam
program pengobatan penyakit ini. Pemberian pendidikan kesehatan dan pengobatan
secara teratur sangat diperlukan oleh penderita TB paru agar keluarga dan pasien
mampu melaksanakan rencana keperawatan yang dapat diterima sehingga penyakit
ini bisa sembuh tanpa adanya penularan kepada anggota keluarga lain.
Penulisan laporan tugas akhir ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga pada keluarga dan pasien TB paru dengan masalah
keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rogotrunan Lumajang Tahun 2018.
Penulisan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus yang
menggunakan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi
pada 2 keluarga pasien TB paru dengan masalah keperawatan ketidakefektifan
manajemen kesehatan keluarga.
Hasil pengkajian yang didapatkan pada keluarga yang menderita TB paru
yaitu kurang perhatian terhadap penyakitnya dengan pasien tidak melakukan
pengobatan, dan kegagalan mengurangi faktor resiko dengan keluarga tidak
menggunakan masker saat berinteraksi dengan pasien. Intervensi keperawatan pada
pasien TB paru dengan masalah keperawatan ketidakefektifan manajemen
kesehatan keluarga, data yang digunakan terdapat 9 (sembilan) intervensi
keperawatan yaitu pengajaran batuk efektif, pemberian pendidikan TB paru secara
detail, pengajaran cara membuang sputum yang benar, anjurkan membuka
ventilasi, anjuran menjemur peralatan tidur, pengajaran pembuatan cairan
desinfektan untuk membuang sputum, kaji kemampuan pasien memanfaatkan
fasilitas kesehatan,kaji kemampuan keluarga dalam menyediakan sumberdaya
untuk pengobatan TB. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada keluarga
pasien TB paru dengan masalah keperawatan ketidakefektifan manajemen
kesehatan keluarga sudah sesuai dengan intervensi keperawatan yaitu mengajarkan
batuk efektif, mengajarkan cara membuang dahak yang benar, mengajarkan cara
membuat cairan desinfektan untuk pembuangan sputum, memberikan pendidikan
kesehatan mengenai TB paru, menganjurkan membuka ventilasi setiap hari, dan
menganjurkan menjemur peralatan tidur minimal 1 kali dalam seminggu. Pada
tahap evaluasi keperawatan, yaitu dari 6 (enam) kriteria hasil terdapat 3 (tiga)
kriteria hasil yang berhasil dicapai selama 3(tiga) kali kunjungan yaitu keluarga
berpartisipasi dalam menyediakan perawatan, keluarga mengungkapkan keinginan
untuk mendukung anggota keluarga yang sakit, keluarga meminta informasi
mengenai penyakit TB paru.
Untuk mencapai 6 kriteria hasil yang direncanakan pada keluarga pasien TB
paru dengan masalah keperawatan ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
perlu dilakukan kunjungan lebih dari 3 (tiga) kali kunjungan. | en_US |