Show simple item record

dc.contributor.advisorSOESETIJO, FX. Ady
dc.contributor.advisorNINGTYIAS, Farida Wahyu
dc.contributor.authorFEBRIANI, Reny Tri
dc.date.accessioned2018-12-28T07:10:25Z
dc.date.available2018-12-28T07:10:25Z
dc.date.issued2018-12-28
dc.identifier.nim162520102015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89257
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara berkembang dan sedang menghadapi masalah tentang pangan, gizi dan kesehatan. Status gizi lebih merupakan masalah yang berhubungan dengan pangan, gizi dan kesehatan. Prevalensi status gizi meningkat dengan cepat dan dapat terjadi di semua lapisan masyarakat termasuk remaja. Perkembangan teknologi yang pesat berkontribusi merubah gaya hidup menjadi sedentary yaitu kurang aktivitas fisik, makan makanan instan, kurang konsumsi buah dan sayur. Status gizi lebih beresiko menyebabkan masalah kesehatan seperti kencing manis, darah tinggi, gangguan jantung dan paru-paru, psikologis dan kognitif. Desain penelitian adalah observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden sejumlah 111 remaja overweight dan obesitas di 10 SMA negeri Kota Malang. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dan proporsional sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Pebruari – Maret 2018. Analisis data menggunakan SmartPLS versi 3. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Faktor tidak langsung terhadap status gizi lebih melalui tingkat konsumsi meliputi: Faktor individu, Faktor ekonomi, diet. Pengaruh langsung terhadap status gizi lebih meliputi: tingkat konsumsi lemak, protein dan karbohidrat, aktivitas fisik dan genetik. Tidak terdapat pengaruh tidak langsung Faktor keluarga terhadap status gizi lebih melalui tingkat konsumsi. Faktor langsung yang paling mempengaruhi status gizi lebih adalah tingkat konsumsi lemak, protein, karbohidrat dan genetik. Faktor tidak langsung yang mempengaruhi status gizi lebih melalui tingkat konsumsi terdiri dari faktor individu, faktor ekonomi dan diet. Faktor individu terdiri dari body image negatif yaitu menilai dirinya tidak x gizi yang baik, mendorong perilaku diet pembatasan asupan lemak, protein dan karbohidrat. Faktor ekonomi terdiri dari besar uang jajan dan status ekonomi keluarga, semakin tinggi penghasilan orang tua semakin tinggi uang jajan yang diberikan, tingginya uang jajan meningkatkan peluang pemilihan variasi pemilihan makanan dan daya beli. Diet dipengaruhi oleh body image dan pengetahuan gizi yang baik. Faktor yang tidak berpengaruh terhadap status gizi lebih melalui tingkat konsumsi adalah faktor keluarga, peran orang tua tidak memiliki pengaruh dalam menentukan tingkat konsumsi lemak, protein dan karbohidrat karena mayoritas ibu responden bekerja. Faktor langsung yang mempengaruhi status gizi lebih terdiri dari tingkat konsumsi lemak, protein dan karbohidrat, ketidakmampuan tubuh dalam memetabolisme kelebihan lemak, protein dan karbohidrat akan ditimbun menjadi lemak sehingga meningkatkan berat badan. Aktivitas fisik ringan meningkatkan resiko status gizi lebih karena tidak seimbangnya pengeluaran energi. Genetik pada remaja status gizi lebih meningkatkan risiko terjadi status gizi lebih terutama pada ibu karena menurunkan jumlah sel lemak serta terdapat kesamaan jenis kromosom. Faktor yang paling mempengaruhi secara tidak langsung adalah faktor ekonomi dimana tingginya sosial ekonomi keluarga yaitu pendapatan keluarga sejajar dengan besar uang jajan yang diberikan oleh orang tua, yang berakibat pada meningkatnya peluang untuk memberi variasi makanan padaa keluarga maupun remaja. Faktor yang paling mempengaruhi secara langsung adalah tingkat konsumsi lemak, karbohidrat dan protein dimana semakin tinggi peluang membeli variasi makanan terutama junk food yang banyak mengandung lemak dan karbohidrat dapat menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh dab berdampak pada peningkatan berat badan. Saran yang dapat diberikan kepada Dinas terkait adalah peningkatan pengetahuan responden dan keluarga tentang cara pencegahan, penanganan dan komplikasi akibat status gizi lebih, konsultasi gizi dan perlunya aktivitas fisik. Screning kesehatan secara dini berkaitan dengan IMT dan masalah kesehatan akibat status gizi lebih seperti hipertensi dan kencing manis. Orang tua disarankan untuk tidak memberikan uang jajan yang terlalu besar. Harapannya remaja dengan status gizi lebih dapat menurunkan berat badan secara sehat serta menghindari risiko akibat status gizi lebih lebih.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectGizien_US
dc.subjectTingkat Konsumsien_US
dc.subjectGizi Seimbangen_US
dc.subjectGizi Remajaen_US
dc.titleAnalisis Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Lebih Remaja di Kota Malangen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record