Analisis Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Lebih Remaja di Kota Malang
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dan sedang
menghadapi masalah tentang pangan, gizi dan kesehatan. Status gizi lebih
merupakan masalah yang berhubungan dengan pangan, gizi dan kesehatan.
Prevalensi status gizi meningkat dengan cepat dan dapat terjadi di semua lapisan
masyarakat termasuk remaja. Perkembangan teknologi yang pesat berkontribusi
merubah gaya hidup menjadi sedentary yaitu kurang aktivitas fisik, makan
makanan instan, kurang konsumsi buah dan sayur. Status gizi lebih beresiko
menyebabkan masalah kesehatan seperti kencing manis, darah tinggi, gangguan
jantung dan paru-paru, psikologis dan kognitif.
Desain penelitian adalah observasi analitik dengan pendekatan cross
sectional. Responden sejumlah 111 remaja overweight dan obesitas di 10 SMA
negeri Kota Malang. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling
dan proporsional sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Pebruari – Maret
2018. Analisis data menggunakan SmartPLS versi 3.
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Faktor tidak langsung terhadap status gizi lebih melalui tingkat konsumsi
meliputi: Faktor individu, Faktor ekonomi, diet. Pengaruh langsung terhadap
status gizi lebih meliputi: tingkat konsumsi lemak, protein dan karbohidrat,
aktivitas fisik dan genetik. Tidak terdapat pengaruh tidak langsung Faktor
keluarga terhadap status gizi lebih melalui tingkat konsumsi. Faktor langsung
yang paling mempengaruhi status gizi lebih adalah tingkat konsumsi lemak,
protein, karbohidrat dan genetik.
Faktor tidak langsung yang mempengaruhi status gizi lebih melalui tingkat
konsumsi terdiri dari faktor individu, faktor ekonomi dan diet. Faktor individu
terdiri dari body image negatif yaitu menilai dirinya tidak
x
gizi yang baik, mendorong perilaku diet pembatasan asupan lemak, protein dan
karbohidrat. Faktor ekonomi terdiri dari besar uang jajan dan status ekonomi
keluarga, semakin tinggi penghasilan orang tua semakin tinggi uang jajan yang
diberikan, tingginya uang jajan meningkatkan peluang pemilihan variasi
pemilihan makanan dan daya beli. Diet dipengaruhi oleh body image dan
pengetahuan gizi yang baik. Faktor yang tidak berpengaruh terhadap status gizi
lebih melalui tingkat konsumsi adalah faktor keluarga, peran orang tua tidak
memiliki pengaruh dalam menentukan tingkat konsumsi lemak, protein dan
karbohidrat karena mayoritas ibu responden bekerja.
Faktor langsung yang mempengaruhi status gizi lebih terdiri dari tingkat
konsumsi lemak, protein dan karbohidrat, ketidakmampuan tubuh dalam
memetabolisme kelebihan lemak, protein dan karbohidrat akan ditimbun menjadi
lemak sehingga meningkatkan berat badan. Aktivitas fisik ringan meningkatkan
resiko status gizi lebih karena tidak seimbangnya pengeluaran energi. Genetik
pada remaja status gizi lebih meningkatkan risiko terjadi status gizi lebih terutama
pada ibu karena menurunkan jumlah sel lemak serta terdapat kesamaan jenis
kromosom.
Faktor yang paling mempengaruhi secara tidak langsung adalah faktor
ekonomi dimana tingginya sosial ekonomi keluarga yaitu pendapatan keluarga
sejajar dengan besar uang jajan yang diberikan oleh orang tua, yang berakibat
pada meningkatnya peluang untuk memberi variasi makanan padaa keluarga
maupun remaja. Faktor yang paling mempengaruhi secara langsung adalah tingkat
konsumsi lemak, karbohidrat dan protein dimana semakin tinggi peluang membeli
variasi makanan terutama junk food yang banyak mengandung lemak dan
karbohidrat dapat menyebabkan penimbunan lemak dalam tubuh dab berdampak
pada peningkatan berat badan.
Saran yang dapat diberikan kepada Dinas terkait adalah peningkatan
pengetahuan responden dan keluarga tentang cara pencegahan, penanganan dan
komplikasi akibat status gizi lebih, konsultasi gizi dan perlunya aktivitas fisik.
Screning kesehatan secara dini berkaitan dengan IMT dan masalah kesehatan
akibat status gizi lebih seperti hipertensi dan kencing manis. Orang tua disarankan
untuk tidak memberikan uang jajan yang terlalu besar. Harapannya remaja dengan
status gizi lebih dapat menurunkan berat badan secara sehat serta menghindari
risiko akibat status gizi lebih lebih.
Collections
- MT-Sciences of Health [112]