dc.description.abstract | Pendidikan anak usia dini memiliki beberapa aspek perkembangan yang
salah satunya ialah perkembangan sosial anak. Salah satu bentuk perkembangan
sosial anak ialah kemampuan berinteraksi. Anak usia Taman Kanak-Kanak atau
kelompok anak usia 4-6 tahun merupakan kelompok usia anak yang sudah dapat
diamati tingkat kemampuan berinteraksinya. Namun tidak semua anak usia
Taman Kanak-kanak memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang baik. Anak
yang berusia sama dan berada pada lingkungan sekolah atau tempat tinggal yang
sama bahkan menunjukkan kemampuan berinteraksi yang berbeda. Permasalahan
kemampuan berinteraksi anak semacam ini bukan hanya merupakan tanggung
jawab guru atau lembaga sekolah semata, namun terdapat juga peran serta
lingkungan terdekat anak dalam membentuk diri anak. Salah satu lingkungan
terdekat yang paling memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak ialah
keluarga. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah “Adakah pengaruh pola
komunikasi dalam keluarga terhadap kemampuan berinteraksi anak kelompok B
TK Kartika IV-73 Jember?”. Tujuan yang ingin dicapai ialah untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh pola komunikasi dalam keluarga terhadap kemampuan
berinteraksi anak kelompok B TK Kartika IV-73 Jember. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ex
post facto dengan pendekatan Kausal Komparatif yang dilakukan selama 2
minggu di TK Kartika IV-73 Jember dengan jumlah responden sebanyak 48.
Teknik analisis data yang digunakan untuk memperoleh kesimpulan penelitian
ialan uji t-test. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah angket dan
observasi untuk memperoleh data utama, serta dokumentasi untuk memperoleh
data pendukung. Uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan kelayakan
instrumen penelitian dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tanggul.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada pengaruh pola
komunikasi dalam keluarga terhadap kemampuan berinteraksi anak Kelompok B
TK Kartika IV-73 Jember. Kesimpulan tersebut diperoleh hasil perhitungan
tempirik sebesar 3,897. Jika dikonsultasikan dengan ttabel dengan derajat kebebasan
(d.b) sebesar 23, maka tempirik > 1,714, yakni 3,894 > 1,714. Jadi, dapat dikatakan
bahwa ada pengaruh pola komunikasi dalam keluarga terhadap kemampuan
berinteraksi anak Kelompok B TK Kartika IV-73 Jember. Berdasarkan
perhitungan tersebut, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis yang memperoleh
kseimpulan bahwa Hipotesis alternatif (H1) diterima dan Hipotesis nihil (H0)
ditolak. Kemudian setelah dilakukan analisis lanjutan untuk melihat keefektifan
relatif pengaruh pola komunikasi dalam keluarga terhadap kemampuan
berinteraksi anak diperoleh hasil keefektifan yang relatif rendah yakni sebesar
13%. Selain itu pemaparan mengenai pengaruh masing-masing pola komunikasi
(Stimulus-Respons dan Interaksional) terhadap kemampuan berinteraksi anak
menunjukkan perbedaan dimana anak yang dibesarkan dengan pola komunikasi
Interaksional cenderung menunjukkan kemampuan berinteraksi lebih baik
daripadan anak yang dibesarkan dengan pola komunikasi Stimulus-Respons. Hal
tersebut ditunjukkan melalui persentase kemampuan berinteraksi anak yang
dibesarkan dengan pola komunikasi Interaksional menunjukkan kategori “Sangat
Baik” sebesar 70,8% sementara anak yang dibesarkan dengan pola komunikasi
Stimulus-Respons menunjukkan kategori “Sangat Baik” sebesar 45,8%.
Hasil analisis tersebut kemudian disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara pola komunikasi dalam keluarga terhadap kemampuan
berinteraksi anak kelompok B TK Kartika IV-73 Jember. Kemudian saran yang
dapat diberikan untuk orang tua maupun calon orang tua diharapkan mampu
memilih dan memilah pola komunikasi yang terbaik yang dapat diterapkan dalam
keluarganya. | en_US |